
Foto : Musyawarah Adat Jazirah Resmi Dibuka : Latupati Tegaskan Persatuan 22 Negeri dan Pemulihan Marwah Adat
Ambon, Globaltinurnn.com - Musyawarah Adat Jazirah resmi digelar sebagai momentum penyegaran struktur adat dan pemulihan kembali marwah lembaga adat di wilayah Jazirah, Kegiatan ini dihadiri sejumlah pejabat penting, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan perwakilan 22 negeri di Jazirah.
Minggu, (23/11/2025), Turut hadir Asisten II mewakili Gubernur Maluku, Ketua Ombudsman Provinsi Maluku, perwakilan Bupati Maluku Tengah, anggota DPR RI Ibu Sadiyah Uluputty, serta sejumlah tokoh adat dan tokoh masyarakat lainnya, Kehadiran para tamu undangan mendapat apresiasi dari panitia pelaksana.
Ketua Panitia, Raub Pellu, dalam laporannya menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang hadir dan mendukung terselenggaranya musyawarah adat ini.
Ia menegaskan bahwa Jazirah merupakan salah satu wilayah dengan jumlah pemilih terbesar di Provinsi Maluku, sehingga memiliki peran penting dalam dinamika sosial dan politik daerah. Dalam kesempatan itu, panitia juga membacakan Surat Keputusan Nomor 01/MPL-JL/2025 tentang :
1. Melepaskan diri dari Perhimpunan Anak Negeri Jazirah Itua (Hennahetun) yang dinilai telah menyimpang dari adat istiadat serta AD/ART organisasi.
2. Membentuk organisasi kemasyarakatan baru bernama Persatuan Anak Negeri Membangun Jazirah (Restu Jazirah).
3. Menetapkan lambang atau logo organisasi yang akan dimasukkan dalam AD/ART dan diumumkan pada Musyawarah Besar pertama.
4. SK berlaku sejak tanggal ditetapkan, 14 November 2025, oleh Ketua Majelis Latupati H. Ali Selamat, SE., M.Si., dan Sekretaris Hafiz Mansur Laos.
Raub Pellu berharap organisasi baru ini dapat menjadi wadah persatuan serta mengembalikan harkat adat di 22 negeri Jazirah.
Ketua Majelis Latupati Jazirah, H. Ali Slamat, dalam sambutannya menyampaikan bahwa hari ini merupakan momen penting ketika anak-anak Jazirah dipanggil kembali untuk bersatu, Leluhur tidak meninggalkan istana emasnya. Tetapi zaman berubah, badai perkembangan menguji kita. Karena itu hari ini kita duduk satu rumah besar menegakkan kembali persatuan Jazirah, ujar Latupati.
Ia menegaskan Jazirah tidak akan maju jika raja raja berjalan sendiri sendiri, Persatuan 22 negeri adalah harga mati, Musyawarah kali ini bukan ajang pribadi, melainkan amanah sebagai penjaga negeri dan penjaga adat.
Latupati menekankan bahwa organisasi adat yang lahir dari musyawarah ini akan menjadi :
•• Rumah besar bagi 22 negeri.
•• Tempat generasi muda belajar budaya, harga diri, dan jati diri.
•• Alat perjuangan menjaga hak ulayat, laut adat, serta penguatan nilai-nilai leluhur.
“Mulai hari ini Jazirah harus berdiri sebagai satu tubuh, satu adat, satu sejarah, satu langkah, dan satu masa depan,” tegasnya.
Adapun juga Sambutan Upu Pasoloa, “Harga Diri Jazirah Nomor Satu”Upu Pasoloa, Kombes Pol Hujrah, memberikan pesan keras agar seluruh pemangku adat tetap memegang integritas dan tidak mengkhianati amanah leluhur.
Beliau menegaskan bahwa harga diri Jazirah harus dijaga bersama, Potong semua kepentingan pribadi. Jangan berkhianat atas nama Jazirah, Harga diri Jazirah nomor satu, ucapnya.
Dalam sambutannya, beliau menekankan beberapa hal penting yang terdiri dari berapa poin penting yaitu :
1. Ketua organisasi baru tidak boleh mementingkan diri sendiri :
•• Siapapun yang terpilih, jangan pentingkan pribadimu. Pengabdian untuk masyarakat Jazirah adalah yang utama.”
2. Program kerja awal yang telah disepakati :
•• Legitimasi organisasi melalui kunjungan ke 22 negeri.
•• Perkenalan resmi struktur kepada masyarakat.
•• Pembuatan program pilot project di bidang sosial dan adat.
•• Penguatan persatuan lintas agama di Jazirah.
3. Pengamanan rumah ibadah di Ambon akan menjadi contoh toleransi :
•• Ormas Islam dan Kristen diharapkan bekerja sama menjaga keamanan perayaan keagamaan.
4. Membentuk forum besar yang melibatkan TNI/Polri, mahasiswa, dan ASN asal Jazirah :
•• Tujuannya memperkuat komunikasi sekaligus konsolidasi kekuatan sosial.
5. Menghapus atribut atribut yang berpotensi memecah belah :
••Mulai hari ini fokus satu membangun Jazirah. (Za)

