![]() |
Foto : Mantan Kepsek SMPN 49 SBT Terima Surat Panggilan Inspektorat Diduga Cacat Hukum, Perintah Sekda Terkesan Salah Kapra |
SBT, Globaltimurnn.com - Belum juga pekerjaan revitalisasi SMPN 49 SBT jalan, baru mulai pembuatan fondasi dan anggaran baru saja 13% dicairkan guna belanja material, panjar tukang, serta pematangan lahan, namun sudah muncul masalah yang di perankan oleh oknum - oknum yang serakah dan kuat dugaan besar muatan politik.
Hal ini terlihat jelas baru saja perjuangan luar biasa mantan kepsek SMPN 49 SBT Ny. Nirwani Koranelawo yang berhasil menyerap anggaran APBN 1 Milyar lebih guna pembangunan 6 gedung untuk kebutuhan SMPN 49 SBT, namun diduga ada yang serakah hingga menggunakan segala cara untuk menyingkirkan kepsek Ny. Nirwani Koranelawo dari jabatan kepsek.
Ironisnya lagi, diduga kuat ada keterlibatan petinggi di pemda SBT, indikasinya mencuat ke Sekertaris Dinas Pendidikan SBT, Kepala Dinas Pendidikan SBT dan parah lagi nama Sekda SBT pun terbawa - bawa yang diduga dalam bekerja sama menolong kejahatan.
Dari informasi yang diterima media ini, surat panggilan dari inspektorat SBT kepada mantan Kepsek SMPN 49 SBT, diduga kuat cacat hukum, karena tertulis jelas surat dari inspektorat itu tertanggal 11 September 2025, sedangkan baru tanggal 10 surat sudah tiba pada mantan kepsek.
Pekerjaan belum juga jalan, perintah sekda SBT, inspektorat periksa mantan kepsek SMPN 49 SBT, terkait penggunaan anggaran, kini jadi sorotan publik, publik menilai Sekda dan inspektorat salah kapra.
Surat yang di layangkan inspektorat SBT kepada mantan kepsek SMPN 49 SBT itu surat terburu - buru yang kental muatan politi.
Publik menilai petinggi SBT atur Birokrasi gunakan politik, sehingga sekda disoroti salah kapra dalam mengeluarkan perintah kepada inspektorat guna memeriksa mantan kepsek SMPN 49 SBT pada anggaran revitalisasi 6 gedung yang akan di bangun.
Mendagri diminta tegas evaluasi Bupati SBT, Sekda SBT serta kepala inspektorat SBT dan Kepala Dinas Pendidikan SBT, yang campur aduk birokrasi dengan politik.
Heran-nya 6 gedung tersebut yang dibangun menggunakan dana APBN milyaran rupiah jadi rebutan petinggi Pendidikan di SBT, padahal perjuangan hidup mati seorang Nirwani Koranelawo.
Hingga berita ini diturunkan, sekda yang di konfirmasi belum memberikan keterangan, sama halnya, kepala inspektorat belum bisa terhubung. (V374)