Tiga Orang Penting Di Desa Waipirit Ini, Diduga Kuat Gelapkan Uang Sewa Bangunan Koperasi Puluhan Juta, Luhukay Bantah Tidak Tahu - globaltimurnn.com
SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NUSANTARA NEWS.COM

News

Selasa, 09 September 2025

Tiga Orang Penting Di Desa Waipirit Ini, Diduga Kuat Gelapkan Uang Sewa Bangunan Koperasi Puluhan Juta, Luhukay Bantah Tidak Tahu

Foto : Tiga Orang Penting Di Desa Waipirit Ini, Diduga Kuat Gelapkan Uang Sewa Bangunan Koperasi Puluhan Juta, Luhukay Bantah Tidak Tahu

Waipirit
, Globaltimurnn.com - Menurut Masyarakat Desa Waipirit, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Paulus Luhukay diduga kuat gelapkan ADD/DD selama masa kepemimpinan-nya kurang lebih empat tahun terakhir ini, karena belum nampak program fisik maupun pemberdayaan yang dijalankan. 


Hal ini jelas dapat di lihat dari dugaan penggelapan anggaran dana sewa bangunan koperasi milik pemuda Desa Waipirit senilai Rp. 42.000,000,- (empat puluh dua juta rupiah) untuk dua tahun terakhir ini. 


Informasi ini diterima media Gakorpan News, saat ditemui dikediaman-nya warga masyarakat Desa Waipirit Alfred Bernard menyampaikan" Benar adanya pembagian uang sewa bangunan koperasi pemuda Desa Waipirit itu yang di lakukan oleh Kades bersama Ketua pemuda, serta Ketua Koperasi Jhon Tahya yang baru saja keluar dari masa tahanan akibat diduga korupsi. Ungkapnya


Menurut-nya" Uang 42 juta itu, diketahui atas pengakuan Jhon Tahya sendiri selalu Ketua Koperasi Pemuda, saat mendatangi rumah mantan pendeta Butje Toisutta pada 2 September 2025 lalu dan juga datangi saya di rumah saya setelah dari pendeta. Akui Bernard


Pasalnya" 42 juta tersebut di bagi masing - masing 14 juta dan di bagi untuk tiga orang diantaranya selain Letua Pemuda Desa Waipirit, namun juga Kades Waipirit dan Jhon Tahya sendiri. Jelas Bernard


Sementara menurut Kades Waipirit Paulus Luhukay saat dihubungi via telpon seruler dirinya menjelaskan bahwa" Dirinya tidak tahu menau terkait uang 42 juta tersebut. Ungkap Luhukay


Ia mengatakan" Apa yang di sampaikan oleh Jhon Tahya itu adalah sebuah kalimat yang tidak sesuai fakta dalam dialek ambonnya "sabarang saja". Ucap Luhukay


Kata Luhukay" Uang tersebut masih ada pada Ketua Pemuda, dan Luhukay sebagai Kades pernah menyampaikan kepada Jhon Tahya maupun Ketua Pemuda, agar dari uang tersebut Desa juga harus dapat bagian-nya juga, namun hingga saat ini tidak pernah di berikan oleh Ketua Pemuda, maupun Jhon Tahya. Beber Luhukay


Sedangkan menurut sejumlah masyarakat yang di temui di Desa Waipirit, bahwa apa yang di sampaikan Luhukay itu adalah sebuah kebohongan, karena pengakuan Jhon Tahya kepada kedua tokoh masyarakat dikediaman-nya itu merupakan fakta, namun kenapa Luhukay sebagai Kades masih saja mengelak dan berdali dari fakta, apakah takut dituding terlibat? Tantan salah satu tokoh masyarakat yang ditemui (V374) 


Post Top Ad

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA KAMI, SEMOGA BERMANFAAT