![]() |
Foto : Tidak Ada Solusi Penyelesaian, Merasa Di Rugikan, PT. SIM Layangkan Surat Keras Kepada Pemda SBB |
SBB, Globaltimurnn.com - Iklim investasi di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) kembali menjadi sorotan setelah PT. Space Island Maluku (SIM) melayangkan surat resmi kepada Bupati Asri Arman.
Surat tersebut bukan sekadar permohonan biasa, melainkan sebuah bentuk protes tegas atas ketidakpastian hukum dan minimnya perlindungan bagi investasi yang telah mereka tanamkan, Dengan total investasi mencapai Rp 600 miliar, PT. SIM kini berada di ujung tanduk dan terancam menghentikan seluruh operasionalnya.
Dalam surat tersebut, PT. SIM mengungkapkan kekecewaannya mendalam. Perusahaan merasa bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) SBB tidak memberikan jaminan dan perlindungan hukum yang layak, padahal investasi besar telah dikucurkan.
Kondisi ini membuat perusahaan tidak memiliki pilihan lain selain menyiapkan surat penghentian aktivitas secara permanen, Surat ini nantinya akan digunakan sebagai dasar pertanggungjawaban kepada seluruh pemegang saham, investor, dan pihak kementerian terkait.
"Kami telah menempuh semua proses perizinan yang berlaku, namun kenyataan di lapangan tidak sejalan," ungkap salah satu perwakilan PT. SIM.
Kekecewaan perusahaan semakin memuncak setelah mengetahui bahwa Kepala PTSP (Pelayanan Terpadu Satu Pintu) Kabupaten SBB diduga kerap menyampaikan dalam berbagai rapat penting bahwa PT. SIM tidak memiliki izin yang jelas, bahkan disebut-sebut bermasalah.
Klaim ini dinilai sangat merugikan nama baik perusahaan dan menciptakan hambatan birokrasi yang tidak seharusnya terjadi. Padahal, PT. SIM menegaskan bahwa mereka telah mengikuti setiap prosedur yang ditetapkan oleh regulasi yang ada.
berdasarkan surat yang di layangkan PT. SIM kepada Pemda Kab. SBB, 11 Agustus 2025 perihal PEMBERHENTIAN AKTIFITAS dengan Nomor Surat : 092/SIM-LEGAL/VIII.2025
Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemkab SBB terkait surat yang dilayangkan PT. SIM. Masalah ini menjadi preseden buruk bagi masa depan investasi di SBB. Jika polemik ini tidak segera diselesaikan, bukan tidak mungkin calon investor lain akan berpikir ulang untuk menanamkan modalnya di wilayah ini.
Publik kini menanti langkah tegas dan transparan dari Bupati Asri Arman untuk mengatasi persoalan ini, memastikan iklim investasi yang sehat, dan mengembalikan kepercayaan para pelaku usaha.