![]() |
Foto : Diduga Bungkam, Dugaan Perdagangan Bebas Dan Eksploitasi Seksual Anak Di Bawa Umur Di Inamosol |
SBB, Globaltimurnn.com - Ada dugaan perdagangan dan eksploitasi seks bebas anak dibawah umur yang sedang marak sedang viral di Kecamatan Inamosol, tepatnya di kilo 6, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB).
Bukan hal yang perlu di sembunyikan lagi, karena sudah terang benderang, bahkan sudah di aplod oleh salah satu oknum masyarakat di akun Facebook-nya (fb).
Ada dugaan kuat peristiwa bejat yang melibatkan sejumlah pelaku dibungkam oleh sejumlah oknum berpengaruh di kampung tersebut.
Dari informasi yang kini viral dan terus berkembang, ada dugaan orang tua dari korban sudah terima sejumlah uang dengan nilai yang berbeda dan bukan sekali namun sudah beberapa kali dari pelaku bejat.
Ironisnya lagi, bukan karena pelaku yang punya niat berikan uang sebagai bagian dari penyumbatan informasi namun pelaku berikan uang kepada orang tua korban karena merasa terancam akan di laporkan oleh orang tua korban sehingga dengan ancaman yang di tebarkan orang tua korban maka pelaku memberikan sejumlah uang agar perbuatan bejat pelaku di diamkan. Ungkap salah sato tokoh masyarakat yang enggan namanya di mediakan kepada media ini lewat pesan suara telpon serulernya
Kata sumber" Kini korban sudah di evakuasi ke Maluku Tengah tepatnya daerah Masohi, guna menghindari pencemaran nama baik, dan pembicaraan bibir net atas apa yang terjadi pada korban.
Namun sangat di sayangkan, korban saat ini dari informasi yang di terima media ini, korban saat ini mengalami kesakitan pada alat kelamin-nya akibat perbuatan bejat pelaku yang bukan satu orang namun beberapa orang.
Saat ini korban masih duduk pada bangku pendidikan tingkat SMP, perbuatan bejat pelaku bukan sekali tapi berulangkali sejak korban masih duduk di bangku SD, namun hingga kini bungkam.
Orang tua korban terima sejumlah uang, diduga merupakan sebuah perdagangan anak di bawah umur, karena dari informasi yang di sampaikan, korban melakukan hal bejat itu bersama pelaku, karena korban juga menerima sejumlah uang bervariasi sehingga korban siap melayani, namun akhirnya perbuatan bejat ini pun muncul ke permukaan diketahui sejumlah orang.
Namun sangat di sayangkan perbuatan bejat ini pun di diamkan dan di sembunyikan baik dari pihak orang tua karena sudah menerima sejumlah uang, maupun pihak pelaku.
Anehnya ada oknum TNI yang mengetahui akan kejadian dan perbuatan bejat tersebut, dan sempat naik pitam namun tidak bisa di laporkan, malah oknum TNI tersebut juga ikut bungkam, anehnya kasus dugaan pelecehan seksual anak dibawah umur bisa di selesaikan secara kekeluargaan oleh oknum anggota TNI yang tugasnya adalah anggota Intel, dan itu di selesaikan di rumah oknum anggota tersebut, konon dari informasi yang berkembang di masyarakat, penyelesaian itu pelaku memberikan sejumlah uang kepada orang tua korban, dan saat ini menurut informasi masyarakat oknum anggota TNI tersebut tidak berada di kampung kilo 6, namun sedang berada di Negeri Porto yang bukan wilayah kerjanya. Jelas sumber kesal
Dari keterangan orang tua korban saat di temui polisi beberapa hari lalu mengaku bahwa tiba - tiba oknum TNI AD Unit Intel Kodim 1513/SBB MT itu memanggil beberapa pelaku dan orang tua korban untuk menyelesaikan persoalan tersebut di rumah oknum TNI tersebut lalu memerintahkan Pelaku untuk membayar ke ortu korban sebesar Rp. 1.500.000,- yang di selesaikan pada tanggal 16 Juli 2025.
Oknum anggota TNI AD memilih bungkan dan lansung menyelesaikan permasalahan secara sepihak tanpa melibatkan pihak pemerintah Desa maupun dusun dan tokoh masyarakat setempat, padahal oknum anggota adalah salah satu keluarga korban namun karena oknum TNI adalah ajudan atau pengawal ketua DPRD yang hubungan emosionalnya sangat dekat dengan para pelaku.
Banyak masyarakat yang memiliki anak perempuan yang hendak akan pulang ke kampung tersebut kini menjadi ragu dan takut karena telah viral pelaku bejat bukan satu orang namun ada sejumlah pelaku, yang melakukan perbuatan bejat pelecehan anak di bawah umur dengan iming - iming berikan sejumlah uang, sehingga sejumlah masyarakat yang punya anak perempuan kini menjadi ragu dan takut anak mereka pulang ke kampung Kilo 6, Kecamatan Inamosol, takut hal serupa menimpa anak mereka karena pelaku bejat yang begitu banyak sedang berkeliaran di kilo 6 karena semua sudah bungkam. Terang Sumber
Sumber menyampaikan juga, perbuatan bejat tersebut diketahui masyarakat setempat namun sangking takutnya masyarakat tidak berani melapor atau menyampaikan kemana - mana karena terancam oleh pihak keluarga pelaku. Beber sumber
Aparat kepolisian diminta untuk sikapi akan hal tersebut, untuk di ungkap seterang - terangnya agar masyarakat lain tidak takut anak - anak perempuan-nya dilecehkan oleh oknum - oknum bejat yang tidak bertanggungjawab. Tutup Sumber
Ada hubungan emosional baik pelaku maupun korban dengan Ketua DPRD SBB Andy Koly, kebetulan pelaku dan korban tinggal disekitar kediaman-nya Andy Koly, saat di hubungi Andy Koly menyampaikan" Kalo itu langsung saja ke Pihak berwenang, dalam hal seperti ini Beta Zn bisa berasumsi, itu kewenangan penegak hukum" Ucap Andy Koly dengan dialek ambon-nya (***)