Jakarta, Globaltimurnn.com - Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami tekanan dalam perdagangan hari ini, Kamis (3/4). Rupiah bahkan sempat menyentuh titik terendahnya di Rp16.774 per Dolar AS. Kamis, 3/4/2025
Berdasarkan data Bloomberg, Rupiah dibuka melemah 0,35 persen ke level Rp16.772 dibandingkan perdagangan sebelumnya yang berada di Rp16.713 per Dolar AS. Tekanan terhadap mata uang Garuda diperkirakan masih akan berlanjut dalam waktu dekat.
Pengamat mata uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan pelemahan Rupiah masih akan berlanjut, terutama akibat kebijakan kontroversial Presiden AS Donald Trump. Menurutnya, jika situasi ini terus berlanjut, nilai tukar Rupiah bisa menembus Rp16.900 dalam waktu dekat.
“Bisa saja menuju level Rp16.900 dalam perdagangan minggu ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga kemungkinan akan mengalami penurunan 2-3 persen saat pasar dibuka, sehingga perlu mendapat perhatian dari Bursa Efek Indonesia,” ujar Ibrahim dalam keterangan resminya.
Salah satu faktor utama yang menyebabkan pelemahan Rupiah adalah kebijakan Trump yang menerapkan kenaikan tarif impor secara sepihak terhadap negara-negara mitra dagang yang selama ini mengalami surplus perdagangan dengan AS. Langkah tersebut memicu ketidakpastian di pasar global dan memperlemah nilai tukar beberapa mata uang negara berkembang, termasuk Rupiah.
Selain itu, rencana penerapan tarif timbal balik sebesar 32 persen oleh AS juga dikhawatirkan akan semakin menekan nilai tukar Rupiah dan memberikan dampak negatif terhadap IHSG dalam beberapa waktu ke depan. Para pelaku pasar diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan kebijakan ekonomi global yang dapat memengaruhi stabilitas pasar keuangan domestik.
Dengan situasi yang masih bergejolak, Bank Indonesia diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah dan mengurangi dampak volatilitas terhadap perekonomian nasional. (Redaksi)