
Foto : Viral Oknum TNI Di Duga Peras Rakyat, "JARGARIA" Calo Rekrutmen Casis, Rakyat Korban Ratusan Juta
Aru, Globaltimurnn.com - Dua Oknum Prajurit TNI aktif tebar janji kelulusan bagi rekrutmen calon Tamtama TNI, hal ini diduga kuat aksi penipuan berskala besar hingga kini viral jadi trending topik di publik.
Aksi dugaan penipuan yang di lakukan dua oknum anggota TNI itu, diketahui dari keterangan sumber terpercaya yang juga adalah orang tua Casis yang jadi korban mengungkapkan bahwa" Kami ada 11 keluarga, dari calon Tamtama dengan total kerugian ratusan juta rupiah, dengan jaminan anak - anak kami lolos, nyatanya semuanya gagal, uang hingga kini belum dikembalikan.
Aksi dugaan penipuan ini diduga dikoordinasikan oleh Kapten CKM S.S dari DENKESA Waena, Jayapura, yang aktif bertugas di Papua, Sersan E.R (alias “Budi”) dari Koramil Dobo, bertindak sebagai calo lapangan.
Oknum ini diduga meminta uang dari orang tua calon Tamtama hingga Rp 100.000.000 untuk dua orang calon. Uang yang diserahkan per orang bervariasi dari Rp 25.000.000, Rp. 20.000.000, hingga Rp 50.000.000.
Para pelaku menggunakan grup WhatsApp bernama “JARGARIA” sebagai wadah komunikasi dengan korban.
Janji Lolos dan Dititipkan: Dalam grup tersebut, Kapten CKM S.S. meyakinkan korban bahwa anak-anak mereka sudah “masuk datanya di ring 1” dan sudah dititipkan. Kapten juga menyebut adanya “infestor” (investor) yang punya kekuatan dan anggaran.
Perintah Palsu Sersan E.R. (Budi) bahkan pernah memberikan perintah palsu di grup, mengabarkan bahwa anak-anak sudah didaftarkan, data diurus, dan diinstruksikan agar calon tiba di Rindam pada Hari Jumat.
Janji Pengembalian Fiktif Saat ditagih, Sersan E.R sempat meyakinkan bahwa dirinya sudah mendapatkan “tindakan di kodim” dan uang sedang dalam proses pengembalian. Ia bahkan menjanjikan nominal pengembalian sebesar “75 Juta” kepada salah satu ibu korban. Namun, uang tersebut hingga kini belum dikembalikan.
Upaya keluarga korban untuk melaporkan kasus ini ke POM setempat terhambat, di mana mereka diminta pulang dengan dalih bahwa Sersan E.R sedang ditahan. Sementara itu, ancaman dari pelaku terus diterima korban.
Melihat kerugian dan janji palsu ini, keluarga korban menuntut sanksi tertinggi dari negara:
“Kami meminta kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, agar dapat mengetahui permasalahan ini dan juga Bapak Panglima TNI Agus Subianto untuk segera memecat Kapten CKM S.S denkesa Waena beserta para oknum yang terlibat karna sudah sangat mengecewakan masyarakat terkait permasalahan tersebut,” tegas Keluarga korban.
Kasus ini semakin rumit dengan munculnya isu yang beredar, diduga dikaitkan Sersan E.R dengan janji dengan salah satu calon korban.
Salah satu keluarga korban, Albert, membantah keras isu tersebut.
“Dong dua orang cuma pacaran saja, bukan kawing… Itu cuma pacaran… Jadi itu fitnah yang bodoh-bodoh, itu isu-isu yang bodoh-bodoh yang tidak senang lihat anak masa depan itu,” ujar Albert, menegaskan bahwa tidak ada rencana pernikahan yang mendasari penyerahan uang tersebut.
Bantahan ini menunjukkan adanya upaya untuk meluruskan fokus kasus, dari isu pribadi ke dugaan tindak pidana penipuan rekrutmen oleh oknum prajurit TNI. (***)