
Foto : Ambon Menyala! Santa Claus Festival 2025 Hidupkan Kota Musik dan Gaet 74 UMKM Lokal
Ambon, Globaltimurnn.com - Semangat Natal kembali menggema di jantung Kota Ambon. Santa Claus Festival 2025 resmi dibuka di Pattimura Park. dan langsung menjelma menjadi pesta kreatif yang memadukan seni, toleransi, serta geliat ekonomi masyarakat.
Senin, (01/12/2025). Festival tahunan yang digagas Pemerintah Kota Ambon melalui Dinas Pariwisata ini menghadirkan beragam atraksi mulai dari karnaval Santa Claus, flash mob, sesi bagi bagi kado untuk ratusan anak, hingga panggung hiburan musik dari musisi lokal yang menguatkan identitas Ambon sebagai World Music City.
Wakil Wali Kota Ambon, Elly Toisuta, dalam sambutan pembukaan menegaskan bahwa Santa Claus Festival bukan sekadar agenda wisata, tetapi simbol kerukunan yang sudah lama hidup di Kota Ambon.
“Kita kota yang heterogen, tetapi di sinilah kerukunan terjaga, Festival ini adalah bukti bahwa Ambon mampu menjadi contoh kota toleran di Indonesia,” ujar Toisuta.
Festival ini juga masuk dalam 17 program prioritas Pemkot Ambon periode 2025–2030, sekaligus mendukung visi besar Ambon sebagai City of Music serta kota kreatif yang inklusif.
Dari lebih dari 200 pendaftar dalam kurun satu hari, sebanyak 74 pelaku UMKM dipilih untuk meramaikan festival. Mereka berasal dari subsektor kuliner, fashion, kriya, fotografi, seni rupa, hingga musik.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Kreatif, Sandra G. Berhitu, menyampaikan bahwa seluruh kegiatan didukung APBD dan 13 sponsor yang berkolaborasi bersama Pemkot Ambon.
Menurutnya, antusiasme pelaku ekonomi kreatif ini menjadi indikator kuat bahwa Ambon tengah mengalami kebangkitan ekonomi seiring meningkatnya arus wisatawan.
Sore harinya, pusat kota kembali dipadati warga yang menyaksikan Karnaval Santa Claus, diikuti anggota muda GPM, komunitas Santa Claus, serta pegawai Pemkot Ambon.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Ambon, Christian Tukloy, mengakui persiapan festival berlangsung singkat, namun keberhasilan kegiatan membuktikan sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
Tidak hanya itu, lebih dari 630 anak ikut berinteraksi langsung dalam sesi Santa Claus sebuah upaya yang dirancang agar lebih ramah dan menyenangkan.
Tukloy menegaskan bahwa Pemkot Ambon kini meninggalkan tradisi lama “swater pit” yang kerap menakutkan anak-anak.
Santa Claus harus membawa kegembiraan, bukan membuat anak takut. Tahun ini kita ubah total pola kehadirannya, jelasnya.
Sebagai bentuk komitmen inklusivitas, Dinas Pariwisata juga tengah menyiapkan Festival Ramadan, yang akan menjadi ruang kreatif bagi pelaku UMKM serta komunitas Muslim.
Festival hari ini membuktikan masyarakat punya animo besar. Ini baru awal. Tahun depan kami targetkan penyelenggaraan yang lebih besar,” tutup Tukloy. (Za)

