
Foto : Wabup SBB Tekankan Pentingnya Pelestarian Nilai Lokal Dan Lingkungan, Saat Buka Sasi Adat Laut Di Kaibobu
Kaibobu, Globaltimurnn.com - Dalam upaya menjaga kelestarian budaya dan lingkungan hidup, Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat menggelar kegiatan Pembukaan Sasi Adat Laut di Desa Kaibobu, Kecamatan Seram Barat, pada Senin, 10 November 2025. Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Seram Bagian Barat, Selfinus Kainama, S.Pd, dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten SBB, para pimpinan OPD, tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Seram Barat.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Kainama menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut yang menjadi bagian penting dari pelestarian kearifan lokal dan penguatan identitas budaya masyarakat SBB. Ia menegaskan bahwa Sasi Adat Laut bukan sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga mencerminkan sistem pengelolaan sumber daya alam berbasis kearifan lokal yang memiliki nilai ekologis, sosial, dan spiritual tinggi.
“Melalui pelaksanaan Sasi, masyarakat telah menerapkan prinsip konservasi lingkungan, pengaturan pemanfaatan hasil laut secara berkelanjutan, serta menumbuhkan kesadaran kolektif untuk menjaga keseimbangan antara manusia dan alam,” ujar Kainama dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Kainama menekankan bahwa praktik Sasi memiliki relevansi kuat dengan arah kebijakan pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Seram Bagian Barat. Menurutnya, pelestarian Sasi tidak hanya berfungsi sebagai mekanisme adat untuk menjaga ekosistem laut, tetapi juga menjadi instrumen sosial dalam memperkuat kohesi masyarakat, solidaritas, dan kedisiplinan kolektif.
Wakil Bupati juga menegaskan bahwa kegiatan Sasi Adat Laut Kaibobu selaras dengan misi Pemerintah Kabupaten SBB, yaitu “Mewujudkan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik.” Ia berharap momentum ini dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, lembaga adat, akademisi, dan masyarakat dalam pengembangan sistem pengelolaan sumber daya alam berbasis pengetahuan lokal dan nilai budaya.
“Sasi bukan hanya ritual budaya, tetapi forum refleksi bersama untuk memperkuat kesadaran ekologis dan tanggung jawab sosial terhadap kelestarian sumber daya pesisir dan laut,” tambahnya.
Sebagai penutup, Wakil Bupati Selfinus Kainama menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Ia berharap pelaksanaan Sasi Adat Laut di Desa Kaibobu dapat menjadi contoh praktik baik dalam pelestarian budaya dan lingkungan hidup di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Sasi Adat Laut Negeri Kaibobu resmi dibuka secara adat dan pemerintah. (Tim)