
Foto : Usai Musdat, Hetu Jazirah Upaya Satukan 22 Negeri Di Jezirah
Ambon, Globaltinurnn.com - Dalam konferensi pers usai pelaksanaan Musyawarah Adat Jazirah, Upu Pasalo’ok Hetu Jazirah yang juga menjabat sebagai Dirbinmas Polda Maluku, Kombes Pol Hujrah Soumena, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan tersebut adalah menyatukan 22 negeri di wilayah Jazirah, yaitu Salahutu, Leihitu, dan Leihitu Barat.
Minggu, (23/11/2025), Dari total 22 raja yang diundang, sebanyak 21 raja hadir, sementara Raja Hitu Lama tidak dapat hadir karena adanya kesibukan. Dalam musyawarah itu, seluruh peserta secara aklamasi menetapkan Jais Elly sebagai Ketua Umum Hetu Jazirah, Penetapan tersebut kemudian di sahkan oleh Ketua Steering Committee, sehingga Jais Elly resmi menjabat sebagai Ketua Umum Hetu Jazirah.
Kombes Hujrah Soumena menjelaskan bahwa program kerja organisasi ini telah disusun dan dalam waktu dekat akan mulai dijalankan.
Ia menegaskan bahwa seluruh 22 negeri di Jazirah telah sepakat untuk memperkuat silaturahmi sebagai langkah utama agar setiap permasalahan yang muncul dapat diselesaikan secara baik dan beradab.
Ia juga menekankan bahwa persoalan kamtibmas hanyalah bagian kecil dari agenda besar Hetu Jazirah yang memerlukan legitimasi penuh dari seluruh masyarakat. Karena itu, pihaknya akan turun langsung ke masyarakat, berdiskusi, dan memastikan bahwa program kerja benar-benar dirasakan oleh warga Jazirah.
Sementara itu, Ketua Terpilih Hetu Jazirah, Jais Elly, menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya melalui pemilihan aklamasi.
Ia menegaskan bahwa langkah awal kepengurusan adalah melakukan konsolidasi ke seluruh 22 negeri agar organisasi ini tidak hanya menjadi formalitas, tetapi hadir nyata untuk masyarakat. Sebagai paguyuban adat, ia menilai pentingnya kebersamaan para raja dalam memberikan pikiran, tenaga, dan niat baik demi membangun Jazirah.
Ia mengungkapkan rasa haru ketika dirinya dicalonkan langsung oleh masyarakat Hitu Lama dan dipilih secara aklamasi, yang menurutnya merupakan panggilan untuk mengabdi dalam semangat hidup basudara.
Jais Elly menegaskan bahwa Hetu Jazirah akan berperan mendukung Gubernur Maluku, Wali Kota Ambon, dan Bupati Maluku Tengah dalam mewujudkan visi misi pembangunan daerah. Menurutnya, kemajuan Maluku mustahil dicapai jika masyarakat terus terpecah dan ribut.
Karena itu, keamanan dan ketertiban Jazirah akan dijadikan role model yang dapat dicontoh seluruh masyarakat Maluku, Ia menambahkan bahwa selama ini Jazirah mampu menjaga kedamaian karena raja raja selalu bersatu, dan semangat itu harus dipertahankan dalam paguyuban baru ini.
Dalam 100 hari kerja, Hetu Jazirah berkomitmen melakukan berbagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, termasuk gerakan pangan murah dan kegiatan sosial lainnya agar organisasi ini semakin dikenal dan dirasakan manfaatnya.
Jais Elly menegaskan bahwa Hetu Jazirah tidak boleh menjadi organisasi yang hanya numpang nama, tetapi harus betul betul hadir, merakyat, dan menjadi contoh bagi paguyuban lainnya dalam mendukung pembangunan Maluku bersama pemerintah daerah. (Za)