![]() |
| Foto : 𝙇𝙚𝙞𝙬𝙖𝙠𝙖𝙗𝙚𝙨𝙨𝙮 𝙅𝙖𝙙𝙞 𝙄𝙧𝙪𝙥, 𝙆𝙚𝙩𝙪𝙖 𝙐𝙢𝙪𝙢 𝙋𝙂𝙍𝙄; 𝙂𝙪𝙧𝙪 𝙃𝙖𝙧𝙪𝙨 𝘽𝙚𝙧𝙞𝙣𝙤𝙫𝙖𝙨𝙞, 𝙉𝙚𝙜𝙖𝙧𝙖 𝙃𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙇𝙞𝙣𝙙𝙪𝙣𝙜𝙞 𝘿𝙖𝙧𝙞 𝙆𝙚𝙠𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙣 |
𝙏𝙊𝘽𝙀𝙇𝙊, Globaltimurnn.com – Upacara memperingati Hari Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) digelar di Lapangan Upacara Do Omu Matau, Jalan Kawasan Pemerintahan Desa Gamsungi, Kecamatan Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) dengan tema "Guru Bermutu Indonesia Maju, Bersama PGRI Menuju Indonesia Emas". Selasa (25/11/2025).
Dalam acara yang diikuti oleh ratusan peserta, Inspektur Upacara dijabat oleh Staf Ahli Bupati Halut Bidang Pemerintahan Ir. Valentino Leiwakabessy, M.M yang juga mewakili Bupati Halmahera Utara. Sementara itu, Komandan Upacara dipercayakan kepada Bapak Agus Salim.
Beberapa tokoh penting yang hadir dalam kegiatan tersebut antara lain: Sekertaris Dinas Pendidikan Halut Anthone J Tuttupary, Ketua PGRI Kabupaten Halmahera Utara Bapak Amin Rainu, Ketua Tata Usaha Kementerian Agama Halut Rahman Saha, serta Anggota DPRD Halut Fraksi Perindo Bapak Chairul Debeturu. Acara juga dihadiri oleh para guru dari seluruh Kabupaten Halmahera Utara yang datang untuk merayakan hari kebanggaan para pendidik.
Upacara yang diisi dengan serangkaian acara kebanggaan, termasuk upacara bendera, pidato, dan apresiasi terhadap para guru, diharapkan dapat meningkatkan semangat persatuan dan dedikasi guru dalam mendukung kemajuan pendidikan di daerah dan negara.
Dalam upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2025, Ketua Umum PGRI Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd. menyeru seluruh guru Indonesia untuk terus berinovasi, belajar sepanjang hayat, dan siap menghadapi tantangan zaman, terutama perkembangan kecerdasan buatan dan transformasi digital.
Dalam amanatnya, yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Pemda Halut Ir. Valentino Leiwakabessy, M.MA; Unifah memulai dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT. karena dapat bersama-sama melaksanakan peringatan HUT PGRI yang telah berdiri sejak 25 November 1945 di Solo, seratus hari setelah kemerdekaan RI. Dia juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah yang telah menetapkan hari lahir PGRI sebagai Hari Guru Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994.
"PGRI didirikan dengan semangat persatuan para guru yang sebelumnya terpecah belah, dengan ikrar untuk mendidik dan menjaga kedaulatan negara," ujarnya, menekankan jiwa perjuangan PGRI yang terus dikobarkan hingga sekarang.
Di usia ke-80 tahun, Unifah mengakui bahwa dunia pendidikan terus berubah, sehingga guru harus memiliki pola pikir bertumbuh dan berkolaborasi lintas bidang. Dia juga mengungkapkan kekhawatiran akan upaya melemahkan PGRI dan memecah belah persatuan antarguru, sehingga organisasi ini harus terus berkonsolidasi dan berbenah diri.
Sebagai rumah besar para pendidik, PGRI berkomitmen memperjuangkan kesejahteraan, perlindungan, dan peningkatan kompetensi guru. Unifah menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap guru yang menunjukkan lemahnya perlindungan hukum, dan memohon agar pemerintah dan DPR membuat RUU Perlindungan Guru yang khusus untuk melindungi guru, siswa, dan tenaga kependidikan.
"Jangan ada lagi guru yang tersandung kasus hukum saat menunaikan tugasnya. Negara harus melindungi mereka," tegasnya.
PGRI juga menaruh harapan besar kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melalui program Asta Cita yang fokus pada pendidikan. Selain itu, Unifah mengingatkan agar Rancangan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas) yang sedang dibahas tidak menghentikan Tunjangan Profesi Guru dan Dosen (TPGD), menuntaskan sertifikasi guru, merekrut honorer menjadi ASN, dan tidak membeda-bedakan guru swasta dan negeri.
"RUU Sisdiknas harus memuat secara eksplisit substansi tentang kesejahteraan, kualitas, dan perlindungan guru-dosen sebagai profesi yang mulia," katanya.
Akhirnya, Unifah mengucapkan selamat HUT PGRI ke-80 dan HGN 2025 kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan, serta berharap dedikasi mereka menjadi suluh penerang bangsa. (𝐆𝐈𝐎).


