
Foto : Yanto Lemosol : Masalah Lahan Menjadi Potensi Daerah Terus Tertingal
Piru, Globaltimirnnn.com - Penolakan terhadap batalion baru di kabupaten seram barat ini menandakan bahwa pemerintah lemah begitu juga Masyarakat kita belum siap untuk menyambut semua peluang pembangunan di Daerah baik investasi juga yang lain termasuk rencana pembangunan Batalion TNI Yang baru.
Semua kondisi ini kalau pimpinan di daerah pekah dan responsif maka semua hal bisa di selesaikan, Setidaknya menjembatani semua dinamika yang berkembang untuk di cari solusi penyelesaian.
Yanto Lemosol kepada media ini mengatakan" Kita semestinya mengambil contoh dari kabupaten kota lain di Maluku selain masyarakat berpolemik tetapi pemerintah cepat hadir dan respons sehingga tidak berkepanjangan cepat cari solusi penyelesaian. Ucap Yanto
Pasalnya" Persoalan lokasi batalion Yeng terus berpindah tempat karena lokasi bermasalah saya curiga ini ke depan bukan saja terjadi untuk Batalion saja tetapi semua peluang Pembagunan yang mau masuk di SBB justru bermasalah soal lahan dan lainya itu artinya kita di rugikan karena tidak siap dan merespons semua peluang yang mau masuk ke Daerah.
Dikatakannya" Belum juga hal lain misal saja PT.SIM yang sampai hari ini tidak mendapat jalan penyelesaian tapi di biarkan Mengambang dan ruginya Masyarakat kita sebagai pekerja, Kita juga harus siap menyambut Proyek Besar Maluku integrated Port MIP Yang akan di bangun di Waisarisa semua peluang besar ini kalau pemerintah Daerah sebagai pengambil kebijakan di Daerah tidak gerak cepat maka bisa saja terkendala pada waktunya.
Kita ini punya potensi yang banyak di daerah hanya saja kelemahanNya adalah masih terjadi problem dan ini akan menjadi penghalang serta menjadi Problem besar ke depan bagi pembangunan Daerah.
Yanto mengatakan" Kami berharap Siapapun Bupati ke depan harus belajar dari hari ini sehingga ada perubahan besar bagi pengembangan dan kemajuan Seram Bagian Barat. Pungkasnya (V374)