![]() |
Foto : Lantamal IX Ambon Musnahkan Senjata Api dan Amunisi Hasil Serah Sukarela Masyarakat |
Ambon, Globaltimurnn.com - Komandan Lantamal IX Ambon, Brigjen TNI (Mar) Suwandi, S.A.P., M.M., melalui Wakil Komandan Lantamal IX, Kolonel Laut (P) Batos Laksono, memimpin pemusnahan senjata api dan amunisi di Ambon, pada kamis 12 juni bertempat di mako lantamal IX Ambon, pukul 12 : 00 Wit, siang tadi.
Kegiatan ini dihadiri oleh pejabat penting dari berbagai instansi, antara lain Direktur Polairud Polda Maluku Kombes Pol Handoyo Santoso (mewakili Kapolda Maluku), Asisten Intelijen (Asintel) Kodam XV/Pattimura Kolonel Inf Roy Hansen J. Sinaga, S.Sos., perwakilan dari BNN Provinsi Maluku, Sekretaris Badan Kesbangpol Provinsi Maluku, dan pejabat Lantamal IX lainnya.
Kolonel Laut (P) Batos Laksono dalam penjelasan-nya menyampaikan" senjata api dan amunisi yang dimusnahkan merupakan hasil serah sukarela dari masyarakat di wilayah Seram dan Maluku Barat Daya (MBD). Ungkapnya
Penyerahan dilakukan tanpa proses hukum, berkat kolaborasi tim intelijen gabungan TNI, Polri, BNN, Kesbangpol, dan pemerintah daerah, Pihak Lantamal IX menegaskan tidak ada penindakan hukum terhadap masyarakat yang menyerahkan senjata secara sukarela, Senjata-senjata tersebut diamankan dan dimusnahkan untuk mencegah penyalahgunaan. Jelasnya
Lanjut-nya" Barang bukti yang dimusnahkan meliputi senjata laras panjang dan pendek, granat asap, serta tiga granat lontar, Senjata-senjata tersebut dipotong menggunakan mesin gerinda. Beber Laksono
Laksono menambahkan" Amunisi yang tidak dapat dihancurkan karena keterbatasan alat, ditanam dan dicor di lahan khusus, Amunisi yang dimusnahkan mencakup berbagai kaliber, termasuk kaliber militer seperti 5,6 mm, 7,6 mm, dan 45 mm, yang umum digunakan pada senjata api rakitan maupun standar militer.
Kolonel Batos Laksono menekankan bahwa senjata dan amunisi ini merupakan peninggalan konflik lama yang berpotensi membahayakan keamanan wilayah jika tidak diamankan, sehingga Pemusnahan ini merupakan langkah penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Maluku. Tutupnya (Tasya)