Foto : Hasan Sedubun
SBB, Globaltimurnn.com - Forum gerakan tangkap korupsi (GERTAK) Kab. SBB tegas mendesak Kejari SBB usut tuntas kasus dugaan korupsi dana hibah yang di luncurkan lewat APBD SBB sebesar 11 milyar rupiah namun pembangunan mesjid raya Nurul yasin kota piru tak kunjung selesai hal tersebut patut di pertanyakan...?
Husen Sedubun pada saat di konfirmasi, wartawan menyatakan" kasus dugaan korupsi dana hiba RP 11 milyar yang sementara di dalami pihak Kejari SBB adalah sikap tidak terpuji penghianatan kepada amanah masyarakat dan juga terkesan merusak pengurus mesjid selaku tokoh agama
Saya menduga dalam kasus tersebut ada kejahatan masif atau berjamaah untuk mar'up anggaran di karenakan progres pembangunan-nya mulai dari THN 2021-2025 Masi terkatung" ungkap nya
Saya berharap kedepan nantinya masyarakat tokoh agama dan stek holder dapat melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap dana hibah untuk pembagunan mesjid di mana saja berada.
Sedubun juga meminta dalam kasus ini pihak kontraktor agar lebih transparan dalam penggunaan dana tersebut secara terperinci dan akuntabel. Beber nya
Lanjut Sedubun" saya meminta dengan tegas kepada Kejari SBB agar kasus ini segera di follow 'up ke proses hukum biar ada ganjaran hukuman kepada mereka yang merusak moral keagamaan. Pungkasnya (***)