Foto : M. Reza Moni : Ritual Adat Pukul Sapu Lidi Dua Negeri Terus Harus Di Jaga dan DiLestarikan
Morela, Globaltimurnn.com - Festival adat dua Negeri pukul sapu lidi morela - Mamala yang diselenggarakan sebagai iven tahun Provinsi di dua daerah tersebut kini beranjak pada iven pariwisata Nasional.
Terlaksana-nya iven pesta adat pukul sapu lidi yang dilaksanakan serentak secara bersamaan pada dua Negeri Morela dan Mamala, sore kemarin pukul 16 : 00 Wit, itu, dihadiri lansung oleh Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dan Wagub Maluku Abdullah Vanath, serta anggota DPD RI Novita Anakotta, anggota DPR RI Saadia Uluputty, Bupati Maluku Tengah dan Forkopimda serta pimpinan OPD Provinsi dan Kabupaten Maluku Tengah, serta antusias masyarakat dalam menyaksikan acara pesta adat pukul sapu lidi itu kurang lebih mencapai sekitar 17 ribu orang.
Anggota DPRD Provinsi Maluku M. Reza Moni saat ditemui dikediaman-nya sore kemarin oleh sejumlah awak Media menjelaskan" Cara kegiatan pesta adat pukul sapu lidi ini, diselenggarakan di dua Negeri yak i" Negeri Mamala dan Morela.
Dikatakan-nya" Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun-nya pada tanggal 7 Syawal, yaitu 7 hari setelah lebaran Idul fitri, dan hal ini adalah ritual adat yang harus terus dilaksanakan karena harus dilestarikan dan dijaga karena merupakan satu tarian budaya yang ada di Maluku.
Setiap tahun dalam persiapan pelaksanaan kegiatan ini, selalu ada dinamika atau tantangan yang datang sili berganti dengan rupa yang berbeda - beda namun itu merupakan sebuah hal biasa yang sering terjadi dalam setiap kegiatan apapun. Ungkap Moni
Moni mengatakan" Untuk kegiatan tahun ini sangat luar biasa karena terlihat antusias masyarakat yang berdatangan cukup banyak, dan kegiatan-nya sangat didukung oleh Gubernur terpilih Hendrik Lewerissa serta pemerintah Kabupaten, DPR RI, dan DPD RI.
Dalam kegiatan pelaksanaan budaya adat tersebut, Moni berharap dan menghimbau agar pelaksanaan-nya berjalan lancar aman, dan damai, masyarakat juga harus bisa menjaga silaturahmi dan Kamtibmas dengan baik karena hidup Damai itu indah,karena kegiatan ini dari katong (kami) dan untuk katong (kami). Pungkasnya (V374)