SBB, Globaltimurnn.com — Kapolres Seram Bagian Barat AKBP Andi Zulkifli, S.I.K., M.M. menegaskan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait informasi dugaan penembakan yang terjadi di perairan Dusun Papora, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, Kabupaten Seram Bagian Barat, sebagaimana diberitakan oleh salah satu media online dan menjadi perhatian publik.
AKBP Andi Zulkifli menyampaikan bahwa langkah penyelidikan dilakukan guna memastikan kebenaran informasi yang beredar sekaligus meluruskan dugaan keterlibatan oknum aparat kepolisian dalam peristiwa tersebut.
“Berdasarkan hasil pendalaman awal, hingga saat ini belum dapat dipastikan identitas maupun institusi pihak yang diduga melakukan penembakan, karena para pelaku tidak menggunakan atribut resmi dan berpakaian preman,” ujar AKBP Andi Zulkifli.
Ia menjelaskan bahwa Tim Opsnal Polres Seram Bagian Barat telah melakukan serangkaian kegiatan penyelidikan, termasuk pengumpulan keterangan dari sejumlah pihak. Pada Sabtu, 13 Desember 2025, tim telah mewawancarai Ketua Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) Darto Albana, yang sebelumnya menyuarakan dugaan tersebut melalui media online.
Dari hasil keterangan yang dihimpun, informasi awal diperoleh dari korban bernama La Suryadi, warga Dusun Wayasel. Peristiwa tersebut diduga terjadi pada Kamis, 27 November 2025 sekitar pukul 04.00 WIT, saat korban melakukan perjalanan laut menggunakan bodi pentura dari arah Dusun Hulung (pemukiman penambang) menuju Dusun Wayasel.
Setibanya di perairan Papora, Desa Luhu, bodi korban diduga dihadang oleh dua unit bodi lainnya dan kemudian terjadi penembakan yang mengenai dua unit mesin Yamaha 40 PK milik korban. Setelah itu, para pelaku naik ke bodi korban dan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh barang bawaan.
Menurut keterangan korban, terdapat sekitar 11 orang yang terlibat dalam kejadian tersebut, dengan satu orang membawa senjata api laras panjang. Namun korban tidak dapat memastikan identitas maupun asal institusi para pelaku.
“Terkait proyektil peluru, korban menyampaikan bahwa mesin bodi telah dibongkar, namun tidak ditemukan proyektil peluru di dalam mesin. Oleh karena itu, kami masih melakukan penyelidikan lanjutan guna memastikan kronologi kejadian secara utuh,” jelasnya.
AKBP Andi Zulkifli mengimbau masyarakat agar tidak berspekulasi dan menyerahkan sepenuhnya proses penanganan perkara kepada pihak kepolisian.
“Kami berkomitmen menangani setiap informasi secara profesional, transparan, dan akuntabel. Apabila dalam penyelidikan nantinya ditemukan adanya pelanggaran hukum, termasuk keterlibatan oknum aparat dari institusi mana pun, tentu akan kami tindak tegas sesuai aturan yang berlaku,” tegas Kapolres. (V374)



