![]() |
| Foto : 𝙋𝙏 𝙉𝙄C𝙊 𝘽𝙚𝙧𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙆𝙡𝙖𝙧𝙞𝙛𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞 𝙍𝙚𝙨𝙢𝙞 𝙏𝙚𝙧𝙠𝙖𝙞𝙩 𝙋𝙚𝙢𝙗𝙚𝙧𝙝𝙚𝙣𝙩𝙞𝙖𝙣 𝙏𝙚𝙣𝙖𝙜𝙖 𝙆𝙚𝙧𝙟𝙖 |
𝙃𝘼𝙇𝙐𝙏, Globaltimurnn.com – Pemberhentian sejumlah tenaga kerja di PT NIKO baru-baru ini telah memicu berbagai reaksi di masyarakat. Menanggapi hal tersebut, PT NICO melalui Group Head Human Resources, Rita Susetio, memberikan penjelasan resmi dalam pertemuan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Halut pada Selasa (25/11/2025).
Rita menjelaskan bahwa PT NICO memiliki beberapa kategori tenaga kerja, yaitu Pekerja Kontrak Waktu Tertentu (PKWT), Pekerja Kontrak Waktu Tidak Tertentu (PKWTT), dan Pekerja dengan Perjanjian Upah Borongan. Pemberhentian ini, menurutnya, hanya berlaku bagi pekerja dengan perjanjian upah borongan.
"Ada dua alasan utama mengapa pekerja borongan ini diberhentikan. Pertama, target produksi yang telah disepakati dalam perjanjian kerja tidak tercapai sesuai standar yang ditetapkan. Kedua, tingkat kehadiran mereka kurang memadai," ujar Rita.
Lebih lanjut, Rita menjelaskan bahwa sebelum mulai bekerja, para pekerja borongan telah menyetujui target kerja yang jelas dalam perjanjian. Namun, hasil yang dicapai tidak sesuai dengan harapan yang tertuang dalam kontrak kerja. Hal inilah yang mendorong perusahaan untuk melakukan efisiensi.
"Sebelum pemberhentian dilakukan, kami telah memanggil dan berkomunikasi dengan masing-masing pekerja untuk menjelaskan situasi ini. Kami memberikan penjelasan secara rinci mengenai alasan pemberhentian tersebut," tambahnya.
Rita juga mengungkapkan bahwa sebenarnya para pekerja ini sudah tidak mencapai target sejak bulan pertama. Namun, perusahaan masih memberikan kesempatan selama tiga bulan ke depan, sesuai dengan perjanjian kerja yang menyatakan bahwa kinerja mereka akan dievaluasi oleh atasan setiap dua bulan dan hasil evaluasi akan selalu diberitahukan.
Rita berharap agar para pekerja yang diberhentikan dapat memahami situasi ini. Ia juga mengimbau agar mereka yang masih memiliki pertanyaan atau merasa tidak puas dapat langsung menghubungi pihak perusahaan untuk mendapatkan penjelasan yang benar.
"Kami selalu terbuka untuk berdialog. Jika ada karyawan yang merasa tidak puas, silakan datang dan bertemu dengan kami agar mendapatkan informasi yang akurat," pungkas Rita. (𝐆𝐈𝐎).
