
Foto : Darurat Di kecamatan Inamosol SBB, 10.000 Jiwa Terisolasi, Penderitaan 60 Tahun, Pemerintah Sedang Tutup Mata
SBB, Globaltimurnn.com - Kurang lebih 60 tahun masyarakat di Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) menderita tidak ter fasilitasi akses jalan dan jembatan oleh pemerintah dari Kabupaten Hingga Provinsi bahkan pusat.
Tokoh masyarakat Seram Bagian Barat, putra asli Inamosol Geral Wakano angkat bicara memberikan pernyataan sikap tegas masyarakat Kecamatan Inamosol kepada pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), pemerintah Provinsi Maluku, Bahkan pemerintah pusat lebih jelasnya kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Ungkap Wakano tegas lewat media ini pagi ini
Pasalnya" Yang Terhormat, Bapak Bupati Kabupeten Seram Bagian Barat, Kepala PUPR Kabupaten Seram Bagian Barat, Ketua DPRD & Seluruh Anggota DPRD Kabupaten dan Provinsi Peraih Suara Terbanyak dari Wilayah Inamosol, Bapak Gubernur Maluku, Bapak Kepala PUPR Provinsi Maluku, Menteri PUPR di Jakarta, dan Presiden RI Prabowo Subianto di Jakarta.
Dengan hormat dan dengan segenap hati yang hancur kami warga masyarakat Kecamatan Inamosol, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) memohon dengan penuh perhatian atas apa yang terjadi pada kami masyarakat Kecamatan Inamosol sela kurun waktu yang kurang lebih 60 tahun keberadaan masyarakat di Kecamatan Inamosol, dan 80 tahun kmerdekaan RI.
Wakano mengatakan" Tepatnya sejak kemarin, 27 Oktober 2025, hingga hari ini 28 Oktober 2025 yang tepatnya pada hati sumpah pemuda RI, langit menangis dan bumi berkeluh kesakitan di Kecamatan Inamosol. Tutur Wakano
Banjir besar telah meluluhlantahkan akses kehidupan kami, memutus jalan dan jembatan, mengurung lebih dari 10.000 jiwa dalam isolasi dan keputusasaan. Ujar Wakano
Wakano menambahkan" Ini bukan hanya sebuah musibah, ini adalah puncak gunung es dari kelalaian yang terstruktur dan berlarut-larut selama puluhan tahun, ya semenjak Indonesia Meerdeka kecamatan Inamosol masih terjajah. Ucapnya
Kami adalah generasi yang lahir, tumbuh, dan kini mulai memutih rambut di tanah ini, Kami adalah saksi bisu dari janji yang menguap dan pengabaian yang sistematis.
Dalam usia hampir 60 tahun, sepanjang napas hidup kami, kami hanya pernah merasakan 1 (satu) kilometer saja jalan beraspal di jalan berstatus provinsi ini.
Satu kilometer itu bagai sebuah ironi pahit, sebuah pengakuan bahwa pemerintah tahu ada jalan di sini, namun lupa untuk melanjutkannya.
Hari ini, akibat kelalaian itu, banjir datang dan mengukir penderitaan baru, Anak-anak tidak bisa sekolah, yang sakit tidak bisa berobat, pasokan makanan dan obat-obatan terhambat.
Kami bagai tawanan di tanah kami sendiri, terisolasi oleh air bah dan, yang lebih menyakitkan, terisolasi oleh ketidakpedulian pihak yang berwenang, kami dilupakan, semnetara kami sealalu taat mebayar pajak dan berkontirbusi buat Pembangunan. Jelas Wakano
Wakano dengan tegas mengatakan juga" Kepada para Anggota DPRD yang sangat terhormat Dimanakah hati nurani kalian ? Baik dari Kabupaten hingga Provinsi dan Pusat kalian raih suara banyak dari kami masyarakat Inamosol, lalu apa yang kalian lakukan sebagai balasannya pada kami, apakah kebanggaan kalian duduk di kursi empuk itu yang jadi kebanggan kalian usai rampok suara kami namun abaikan perhatian kalian ? Tanya Wakano Heran
Suara kami pernah Anda dengar di bilik suara, Kini, dengarlah jeritan kami di tengah banjir yang mengancam nyawa, Suara yang mengantarkan Anda ke kursi dewan kini tercekik oleh air dan lumpur.
Di mana janji perwakilan ? Di mana komitmen membangun daerah? Kami bukan sekadar angka statistik, kami adalah pemilik suara yang kini hidup dalam keputusasaan.
Karena itu, dengan suara yang lantang dan hati yang terluka, kami mengetuk pintu hati nurani Bapak dan semua pihak yang berkepentingan. Ulas Wakano
Sudah cukup janji dan wacana, Kepala PUPR SBB dan Bupati SBB, Kami butuh tindakan nyata, Perbaikan jalan ini bukanlah permintaan, tapi hak dasar kami untuk mendapatkan akses yang layak.
Hai Ketua DPRD Kabupaten SBB, Suarakan penderitaan kami di tingkat Kabupaten, jangan diam saja, Jadilah corong bagi rakyat yang terpinggirkan.
Gubernur Maluku dan Kepala PUPR Maluku, Jalan ini adalah jalan provinsi, Tanggung jawab ada di pundak Provinsi, Jangan biarkan salah satu bagian dari tubuh Maluku ini membusuk dalam ketertinggalan.
Khusus kepada Seluruh Anggota DPRD Peraih Suara Inamosol, Kami memohon dengan sangat, jadilah pahlawan bagi warga Inamosol, Gunakan kewenangan dan kredibilitas anda sebagai anggota DPRD untuk"
a) Mendesak secara resmi dan terus-menerus eksekutif provinsi maupun pusat untuk segera merealisasikan pembangunan dan perbaikan jalan dan jembatan di Inamosol.
b) Mengalokasikan Anggaran Darurat untuk penanganan krisis ini dan pembangunan infrastruktur berkelanjutan.
c) Turun langsung melihat kondisi kami, Lihatlah air mata, dengarkan keluh kesah, dan rasakan getirnya perjuangan 10.000 jiwa yang terisolasi.
Menteri PUPR di Jakarta, dan Presiden RI, Perhatian pusat sangat kami butuhkan, Infrastruktur adalah urat nadi, Inamosol sedang sekarat karena urat nadinya putus.
Wakil rakyat dari Inamosol Ingatlah" suara yang mengangkat Anda berasal dari jeritan yang sama yang kini kami lantangkan, Jangan biarkan penderitaan ini menjadi noda dalam perjalanan politik Anda, Buktikan bahwa suara rakyat bukan hanya untuk memenangkan pemilu, tetapi untuk mengubah nasib rakyat.
Ini lebih dari sekadar suara Ini adalah jeritan hati 10.000 jiwa yang terdampar oleh waktu dan kebijakan, Ini adalah pertanyaan untuk sejarah, sampai kapan anak cucu kami harus merasakan penderitaan yang sama ? Tanya Wakano tegas
Kami tidak meminta kemewahan, Kami hanya meminta agar tanah kelahiran kami tidak lagi menjadi kuburan harapan, Kami meminta keadilan infrastruktur.
Jangan biarkan air banjir ini menggenangi nurani dan kewajiban Anda, Tindakan nyata dan segera adalah bukti bahwa Republik ini masih mendengar suara rakyatnya yang paling terpinggirkan.
Terima kasih atas perhatian dan tindakan nyata semua pihak, Dengan penuh harapan dan keprihatinan yang mendalam, Atas Nama 10.000 Jiwa yang Terisolasi, Masyarakat Kecamatan Inamosol Yang Terlupakan. Tutup Wakano (V374)


