Foto : Koperasi Merah Putih Jadi Andalan Baru Negeri Ameth, Perkuat Ekonomi Nelayan & Petani
Ameth, Globaltimurnn.com – Negeri Ameth di Kecamatan Teon Nila Serua (TNS), Kabupaten Maluku Tengah, tengah bersiap meluncurkan program unggulan melalui Koperasi Merah Putih, yang digadang-gadang akan menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat desa. Fokus utama koperasi ini adalah sektor perikanan dan hasil alam yang menjadi tumpuan mata pencaharian warga.
Raja Negeri Ameth, Benfris Karesina, dalam wawancara eksklusif, menyebut seluruh proses administrasi koperasi telah rampung. Kini, pihaknya hanya menunggu penyaluran dana dari pemerintah pusat untuk kemudian dikelola oleh Koperasi Desa (Kopdes).
“Semua sudah siap, termasuk tenaga-tenaganya. Kami pastikan pengelolaannya transparan agar tidak menimbulkan kecurigaan di masyarakat,” ujar Raja Benfris kepada wartawan Globaltimurnn.com.
Raja Benfris menekankan pentingnya keterbukaan dalam pengelolaan Koperasi Merah Putih, seraya belajar dari pengalaman pengelolaan BUMDes sebelumnya.
“Saya tekankan, baik BUMDes maupun Koperasi Merah Putih harus lebih transparan. Jangan sampai ada masyarakat yang beranggapan bahwa pengangkatan staf desa hanya untuk memperkaya diri sendiri. Saya ingin bekerja bersama-sama dengan masyarakat untuk memajukan negeri ini,” tegasnya.
Koperasi Merah Putih akan menitikberatkan program pada sektor perikanan, sesuai dengan mata pencaharian utama masyarakat Negeri Ameth. Salah satunya adalah pembangunan bagan (alat penangkap ikan) yang diproyeksikan menyerap banyak tenaga kerja.
“Dengan adanya bagang, masyarakat bisa menjual hasil tangkapan langsung ke Koperasi Merah Putih dengan harga yang lebih pasti. Ini sekaligus mengurangi angka pengangguran di Negeri Ameth,” jelas Raja Benfris.
Selain perikanan, sektor kelapa juga menjadi prioritas. Dengan lahan 50–400 hektar yang ditanami kelapa, koperasi akan mengoptimalkan produksi kopra untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
BUMDes Negeri Ameth sendiri telah menjalankan program peternakan ayam bertelur, dengan pakan yang diproduksi dari jagung hasil tanam warga. Program ini tidak hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat.
“Alhamdulillah, program peternakan ayam berjalan lancar. Bahkan, hampir semua warga Negeri Ameth sudah memiliki pekerjaan,” ungkap Raja Benfris.
Pemerintah Negeri Ameth juga gencar melakukan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat. PKK telah menginisiasi pelatihan membatik dan menenun kain, sementara pemerintah memberikan 2.000 bibit pohon cengkeh dan pala kepada warga untuk ditanam sebagai investasi jangka panjang.
“Kami terus berupaya meningkatkan keterampilan dan pengetahuan masyarakat agar mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembangunan ekonomi Negeri Ameth,” pungkas Raja Benfris.
Dengan semangat kolaborasi dan komitmen pada transparansi, Negeri Ameth optimis Koperasi Merah Putih akan menjadi pilar utama dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri. (ZAHRA)