Foto : Jhoni Timbangnusa: Membangkitkan Potensi Maluku Utara Lewat Indonesia Brain
Ternate, Globaltimurnn.com - Di balik gemuruh smelter dan dentuman investasi tambang raksasa di Maluku Utara, muncul satu nama tokoh yang menggebrak peta pembangunan nasional: Jhoni Timbangnusa. Bukan eksekutif tambang. Bukan investor luar negeri. Ia adalah putra daerah, yang kini menjelma menjadi arsitek keadilan ekonomi berbasis tambang hijau dan teknologi, lewat gerakan nasional Indonesia Brain Maluku Utara.
Di saat banyak pihak sibuk menggali perut bumi, Jhoni menggali potensi manusianya. Visi besarnya sederhana namun revolusioner: "Jangan hanya ekspor nikel—ekspor kecerdasan, ekspor SDM unggul, membangun usaha usaha baru daerah!"
Gagasan Besar Jhoni Timbangnusa
Dana Abadi Rakyat Tambang Lewat Indonesia Brain Maluku Utara Model: Seperti Norwegian Oil Fund, namun berbasis royalti tambang nikel Maluku Utara—dikelola untuk masa depan rakyat, bukan elite.
Target:
● Mengumpulkan minimal 1% dari revenue tahunan perusahaan nikel, dan tambang-tambang besar lainnya. Tujuan Pemanfaatan Dana:
1. Beasiswa vokasi dan teknis untuk anak muda Maluku Utara
2. Digitalisasi & Data Desa
3. Pembuatan Usaha Baru untuk Anak Anak Muda Maluku Utara.
Dana disalurkan melalui program berbasis outcome: pelatihan, sertifikasi, pembangunan inkubator ekonomi rakyat, digitalisasi desa, dan dashboard transparansi.
Alokasi Tahunan:
Nomor - Program - Outcome
1. Beasiswa Vokasi & Teknik - 5.000 siswa tersertifikasi dan mendapatkan pekerjaan
2. Digitalisasi & Data Des - 500 desa transparan & terkoneks
3. Pembangunan indonesia Brain Maluku Utara, Centre of Excellence Daerah - Pembangunan ratusan kantor kantor Chapter Indonesia Brain di sudut sudut strategis Maluku Utara.
Dari Tanah Rempah dan Laut Dalam, Kita Bangun Masa Depan yang Kita Miliki Sendiri
Inkubator Rempah di Tidore dan Kampus Kelautan di Ternate bukan sekadar program—mereka adalah titik tolak gerakan besar untuk menjadikan anak-anak Maluku Utara sebagai pemain utama dalam ekspor rempah premium dan kekuatan ekonomi laut global. Dengan sertifikasi ekspor tuna, pala, dan cengkih ke Jepang, Korea, dan Eropa, kita tidak lagi menjual bahan mentah—kita menjual kualitas, cerita, dan kebanggaan.
Model koperasi dan startup yang diinkubasi oleh Indonesia Brain membuka peluang kepemilikan bersama—rakyat tidak hanya bekerja, tapi juga memiliki dan mendapat bagian dari keuntungan ekspor.
Ajakan Terbuka untuk Anak-Anak Muda Maluku Utara: Waktunya Jadi Pemilik, Bukan Penonton
Dari berbagai program yang dijalankan—mulai dari Inkubator Rempah di Tidore hingga Kampus Kelautan di Ternate—Jhoni Timbangnusa tampak konsisten mengangkat semangat kemandirian dan pemberdayaan anak muda daerah.
Dalam wawancara dengan kami, Jhoni menyampaikan harapan besarnya terhadap generasi muda Maluku Utara. "Kita punya laut, rempah, tambang emas, nikel, biji besi, gas, mangan dan sejarah besar. Sekarang kita butuh anak-anak muda yang siap jadi pelaku, bukan hanya penonton. Jangan tunggu dikasih peluang—ciptakan sendiri peluang itu dari tanahmu sendiri," ujar Jhoni dengan tegas.
“Bisa dikontak saja email saya,” tambahnya dengan semangat, pada Hari Kamis, 7 Agustus 2025.
Ia juga membuka ruang kolaborasi seluas-luasnya, khususnya bagi mereka yang ingin membangun usaha, belajar ekspor, atau menjadi bagian dari gerakan Indonesia Brain yang kini aktif menghubungkan komunitas lokal dengan pasar nasional dan global. Bagi anak muda yang tertarik bergabung dalam program-program ini, Jhoni membuka jalur komunikasi langsung:jhoni.timbangnusa@indonesiabrain.com. (***)