Foto : Luar Biasa,, Ini Pernyataan Tegas Moses Rutumalessy : RMS itu Sudah Tidak Ada
Ambon, Globaltimurnn.com : Ketika diundang dalam acara Podcast yang diselenggarakan oleh Korem 151 Binaya, Ratumalessy mengatakan bahwa RMS itu sebenarnya sudah tidak ada, yang ada itu hanya sekelompok kecil orang yang mengatas namakan rakyat maluku, ini letak persoalannya, dan akhir dari pada itu, masyarakat yang tidak tahu apa-apa selalu menjadi korban dari perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Dalam wawancara singkat lewat Podscat, Rutumalessy jelaskan, RMS ditahun limapuluhan itu di jaman J.M Manuhutu, A.Wairisal, Soumokil dan yang lain-lain, namun RMS di tahun sembilan puluhan itu di jaman Alex Manuputty dan rekan-rekannya, termasuk saya ada didalamnya, yang jadi pertanyaan, RMS di jaman ini dipimpin oleh siapa ??? jangan punya kepentingan pribadi lantas korbankan orang banyak.
Tutur Rutumalessy, FKM itu dibentuk untuk memayungi organisasi - organisasi bawah tanah seperti, MKM ( minority kreativitas of maluku ), Presidium RMS, Nunusaku Human Raight, Mahamuda Siwalima, Pemuda Bunga Cengkih dan lan-lain, organisasi - organisasi ini berembuk untuk keluar dengan sebuah nama perjuangan yang bisa memanyungi semua organisasi - organisasi bawah tanah tersebut, lalu mereka sepakat dengan nama FKM (Front Kedaulatan Maluku) dan akhirnya FKM ini tampil dipermukaan untuk memperjuangkan Kemerdekaan Maluku, namun FKM itu sendiri lambat laun hilang dari permukaan karena tokoh-tokohnya ada yang sudah meninggal, ada juga yang sudah tidak mau berjuang dan lebih fatal lagi, pemimpin utamanya lari melindungi diri ke Amerika.
Lanjut Rutumalessy, setelah FKM terbentuk, misi pertama FKM itu, saya mengantar pengunsi Poka-Rumah tiga ( yang jatuh saat kerusuhan ) ke kupang dan Alex Manuputty menjejaki dataran Amerika dan Eropa, tugas yang diberikan kepada saya semua berjalan dengan baik dan dapat dipertanggung jawabkan, walaupun saya sempat ditahan oleh Polda kupang karena dituduh provocator masuk kupang, namun saya juga bisa dibebaskan lewat bantuan demo pemuda/pemudi dan masyarakat kupang lainnya, dengan ancaman pendemo, 1x24 jam saya tidak dikeluarkan, akan terjadi gejolak besar-besar di kupang. Disitulah saya dikeluarkan dengan catatan klasis kota kupang yang harus kembalikan saya ke ambon.
Disisi lain, setelah kembalinya Alex Manuputty dari Eropa dan Amerika ke indonesia, dijakarta Alex Manuputty sempat bertemu dengan Presiden Gusdur, Panglima Widodo AS dan tokoh negarawan lainnya, namun kembalinya Alex ke ambon, hasil dari misinya itu tidak dipertanggung jawabkan untuk kami yang ada dalam struktur FKM sampai saat ini.
Saya sering dipakai sebagai tumbal dalam perjuangan FKM tersebut, Alex hanya duduk kursi namun yang berjalan untuk membentuk perwakilan - perwakilan FKM di seluruh wilayah itu saya, bahkan saya harus berjalan masuk keluar wilayah Maluku ini untuk mengumpulkan data-data demi menunjang perjuangan sekaligus untuk Alex Manuputty bisa menyusun buku dengan judul Repoblik yang Terhilang. Saya juga diperintahkan untuk mengadakan sidang Ina Ama saniri tiga batang air di Waesarisa yang mengakibatkan begitu banyak orang yang jadi korban dan saya sendiri menjadi target pengejaran TNI/POLRI sampai saya harus keluar dari maluku.
Disisi lain, Alex Manuputty boleh ditangkap oleh Polda Maluku dan di bawah ke jakarta, namun semua ini tidak ada kejelasannya, Alex Manuputty lari ke Amerika sedangkan Semmy Waleruny pulang ke Ambon, katanya mereka berdua dibebaskan demi hukum, dan pada saat itu juga mereka berdua di cekal oleh pemerintah Indonesia, tidak boleh ke luar Indonesia.
Yang membingungkan adalah, kenapa Alex di cekal namun bisa lolos ke Amerika, sapa yang kase lolos dia, apakah ada permainan Alex dan pemerintah sehingga dia bisa lolos ke Amerika, apakah alex ini bonekanya pemerintah, hanya Tuhan yang tahu semuanya.
Rutumalessy katakan, yang harus dianalisa kembali oleh para simpatisan Alex dan RMS ialah, Alex sudah puluhan tahun tinggal di Amerika namun dia juga sampai detik ini belum juga berhasil masuk ke UN (united nations), malah dia kembali masuk ke Negara kecil Vanuatu untuk meminta bantuan, lantas apa yang bisa diharapkan dari Negara kecil seperti Vanuatu ini, janji tinggal janji yang Alex berikan untuk para pejuang dan simpatisan namun satupun tidak menjadi kenyataan.
Alex makan tidur enak di negeri Paman Sam, sementara yang menunggu hasil perjuangannya meradang di Maluku.
Hal yang sama juga terjadi kepada orang-orang yang di Belanda, sudah berpulu-puluh tahun di Belanda namun apa yang mereka buat untuk maluku, malah mereka selalu memberikan dorongan dan semangat, disertai dengan sedikit uang Holden untuk simpatisan yang ada di Maluku untuk tetap kobarkan api perjuangan, padahal semuanya omong kosong belaka, ini yang orang bilang lapar bicara lain, kenyang bicara lain. Maluku ini bukan milik satu comunitas, tapi milik semua comunitas yang ada didalamnya.
Terakhir Rutumalessy ingatkan/sarankan kepada seluruh simpatisan yang ada di Maluku dan di luar Maluku, mari katong bersatu dalam satu bingkai NKRI, betul apa yang dipahami bahwa, thn 1945, Indonesia sudah mempro - klamasikan kemerdekaan Indonesia dengan nama RIS (republik Indonesia Serikat), kemudian di tahun 1949, RIS dirubah menjadi RI. (Republik Indonesia), setahun kemudian tepatnya di tanggal 25 April, 1950, Maluku mempro - klamasikan kemerdekaannya keluar dari NIT (negara Indonesia Timur) dengan nama RMS dan tiga bulan kemudian ditahun 1950 setelah Maluku mempro - klamasikan kemerdekaannya, RI di rubah menjadi NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia). Mari katong bergandengan tangan untuk bersatu dalam satu bingkai NKRI.
Jangan lagi ada perbedaan dan permusuhan di antara kita, stop dengan gaya hidup ikan makan ikan karena Maluku tidak maju berkembang hanya karena sifat yang tidak mau mengalah dan tidak saling mengakui.
Saya sangat yakin, pernyataan saya ini pasti tidak disukai oleh para pejuang dan simpatisan, dan pasti dibilang penghianat, tapi bagi saya sudah cukup saya jadi bulan-bulanan, imbas dari perjuangan anda yang tidak menentu, dan pada akhirnya kita punya generasi yang tidak tahu apa-apa ini harus terseret korban kepentingan. Semoga lewat keterangan saya yang singkat ini, dapat membuka cakrawala pikir saudara-saudara demi anak cucu kita, tutup Rutumakessy.