Foto : TPI Maumere Kebanjiran Ikan Fasilitas Perikanan Tidak Memadai Cold storage Buka Tutup
Maumere, Globaltimurnn.com - Cold storage adalah ruangan pendingin yang berfungsi menjaga kualitas produk pertanian, peternakan, perikanan ataupun produk olahan yang sudah jadi frozen food lewat proses pembekuan. Keberadaan cold storage ikan terbukti bisa memberikan manfaat untuk mempertahankan mutu ikan di daerah sekitar.
Di Tempat Pelelangan Ikan ( TPI) Maumere, kabupaten Sikka jenis ikan Tongkol atau yang disebut Cakalang saat ini kebanjiran, para pemilik kapal motor laut dan para penyuplai ikan kebingungan karena fasilitas cold storage milik Dinas perikanan dinilai tidak memadai dan tidak berada di satu tempat pusat pelelangan ikan..
Suryadi salah satu orang penadah dan penyuplai ikan dari sekian banyak orang penyuplai kepada awak media ini, Jumat 7/2/2025 pukul 01.00 WITA, mengatakan dirinya mengalami kewalahan dan kesulitan dari tanggal 1 Maret 2025 dalam menangani ikan yang dibongkar di pelabuhan TPI maumere Sikka, alasannya cold storage atau tempat penampungan ikan tidaklah sangat memadai bahkan gedung kecil untuk dijadikan sebagai tempat menampung semua ikan milik kapal motor pancing yang masuk dan bongkar ikan di TPI, ujarnya yadi.
Lanjut Yadi, selain cold storage yang menjadi kendala, pabrik es juga yang merupakan bagian utama dari cara cilling ikan dan perawatan ikan akhir akhir ini susah didapat. Sementara ikan harus di antar ke perusahan ikan di larantuka.
Yadi mengakui, perusahaan ikan yang melakukan pembelian ikan dari Nelayan kapal motor ikan sering juga buka tutup karena stok ikan beku full, sehingga dirinya bersama rekan rekan lainya harus memuntar otak untuk menyelamatkan ikan yang sekian ton ini terjual.
Ditempat terpisah Nahkoda kapal Fine line KCBS 15 , Rizal saat ditemui media ini junat 7/3/2025 kemarin mengatakan, dirinya juga merasa kelabakan dengan ikan yang ditangkapnya kurang lebih tujuh (7) dengan kondisi cole storage Yang buka tutup akibat full dengan ikan.
Sementara untuk cilling ikan saja dengan menggunakan es juga agak kewalahan karena ketersedian es juga tidak memadai, oleh karena itu Rizal berharap kepada pemerintah kabupaten Sikka, khususnya dinas perikanan Sikka untuk dapat melihat permasalahan yang sementara di hadapi oleh para nelayan tangkap di Sikka ini.
Selain itu juga kata Rizal, sudah sejak lama kami disaat berlayar mencari ikan itu harus melengkapi dokumen dokumen kapal dengan mengurusnya di sabandar perikanan larantuka dengan mengeluarkan biaya yang lumayan.
"Kami kalau mau berlayar mencari ikan itu harus mengurus surat ijin berlayar di larantuka, padahal wilayah tangkapan kami di wilayah kabupaten Sikka, pos dan armada serta bongkar ikannya di dermaga TPI atau di perusahaan ikan KCBS Sikka. (YP-25)