Foto : Terkait Warga Desa Watui Yang Pendarahan, Ketua DPRD SBB Sebut Ini
SBB, Globaltimurnn.com - Salah satu warga masyarakat Desa Watui, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku yang di bopong dengan menggunakan kain sarung untuk melintasi jalanan yang penuh semak belukar, menuruni jalan sejauh puluhan kilo meter itu menjadi perhatian publik.
Terkait hal tersebut, Ketua DPRD Seram Bagian Barat Andy Koly. SH saat di konfirmasi via telpon Whatsaap menyampaikan" Rasa perhatian-nya sebagai masyarakat SBB, sangat - sangat prihatin akan kondisi masyarakat pegunungan, yang selalu diperhadapkan dengan masalah kesehatan.
Dikatakan-nya" Hal ini pun dilihat dari kemampuan belanja daerah, belanja pegawai di Kab. SBB sudah melebihi dari ketentuan Nasional, hal tersebut terjadi beberapa waktu lalu belanja pegawai itu melambung sampai 65% namun perjuangan pihak DPRD Kab. SBB berusaha menurunkan angka tersebut hingga capai 35%. Ungkapnya
Sesuai arahan Presiden Prabowo dalam instruksi-nya" Honorer yang sebanyak 2.500 itu harus diangkat, sehingga di tahun 2025 ini kembali dianggarkan, ditambah dengan DAU peruntukan dan DAK untuk infrastruktur yang telah dianggarkan ke daerah pegunungan akhirnya di potong oleh pusat menjadi nol, tidak ada lagi. Bebernya
Atas perhatian-nya sebagai anak Negeri melihat kondisi ibu hamil yang terjadi pendarahan itu, sangat terharu, sangat terharu, namun sangat di sayangkan kembali kepada kebijakan pusat semua anggaran di potong hingga nol, PAD SBB hanya mencapai 19 Milyar, sehingga dalam kondisi seperti ini, pihaknya juga tidak bisa berbuat apa - apa sebagai DPRD Kab. SBB. Jelasnya
Sementara disisi lain, pihaknya sebagai wakil rakyat mempunyai solusi dengan menghadirkan investor datang ke SBB, namun lagi - lagi terjadi pro kontrak diantara masyarakat akibat menkleim lahan mereka.
Lebih jelas lagi, Koly mengatakan bahwa" Di tahun ini saja data yang di milikinya sebanyak kurang lebih tiga puluh ribu orang lebih masyarakat SBB keluar ke daerah lain dengan berpindah domisili dengan alasan mencari pekerjaan.
Alasan itu pun berpengaruh pada DAU Kabupaten Seram Bagian Barat menurun atau berkurang, sementara lain sisi terjadi efisiensi anggaran oleh pemerintah pusat.
Pihaknya akan terus memperjuangkan bagaimana bisa menjadi perhatian pemerintah pada masyarakat pegunungan yang kurang mendapat perhatian Terkait masalah kesehatan, dan lemahnya pendidikan.
Dari pengangkatan P3K ini pihaknya mendorong pemerintah daerah guna menempatkan tenaga - tenaga kesehatan maupun pendisik yang adalah anak asli Desa - Desa pegunungan sehingga mereka bisa menetap guna berikan pelayanan yang baik, dengan dukungan fasilitas obat - obatan. (V374)