Foto : Konsperam Minta Kejati Maluku Panggil dan Periksa Executive GM PT Pertamina Patra Niaga Regional Maluku-Papua
Ambon, Globaltimurnn.com - Setelah Kejaksaan Agung menetapkan 8 tersangka Modus Korupsi Pertamina, Konsorsium Pemuda Seram menduga ada keterlibatan secara Terstruktur, sistematis dan masif oleh pihak PT Pertamina Patra Niaga.
Hal itu terjadi akibat kasus Pertalite yang dioplos menjadi pertamax oleh anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang perdagangan olahan minyak bumi tersebut.
Fungsionaris Konsorsium Pemuda Seram (KONSPERAM), Jovandri Aditya Kalaimena menduga kasus ini adalah kejahatan Terstruktur, Sistematis dan Masif dari Pusat hingga ke daerah-daerah termasuk di Makuku.
Olehnya itu patut diduga bahwa kasus oplosan minyak bersubsidi jenis Pertalite menjadi Pertamax juga terjadi di Maluku. Sebab dalam beberapa tahun terakhir ini marak terjadi kelangkaan BBM bersubsidi termasuk Pertalite di Maluku. Apalagi di kabupaten Seram Bagian Barat yang bertahun-tahun di semua SPBU tidak pernah menyediakan BBM bersubsidi jenis Pertalite.
Padahal mayoritas penduduk di Seram Bagian Barat adalah penduduk miskin. Seharusnya PT. Pertamina Patra Niaga dapat memastikan pasokan BBM Bersubsidi Jenis Pertalite di Kabupaten Seram Bagian Barat.
Namun selama ini nihil. Sedangkan BBM jenis Pertamax memiliki stok yang selalu tersedia di sejumlah SPBU dan Pertashop yang ada di SBB yang diduga hasil oplosan dari Pertamax.
Untuk itu diharapkan kepada Kejaksaan Tinggi Maluku agar segera memanggil dan memeriksa Executive General Manager Regional Maluku-Papua, Sebab diduga kelangkaan BBM bersubsidi jenis pertalite di Maluku, khususnya di kabupaten Seram Bagian Barat diduga diakibatkan oleh kejahatan yang sama, Yaitu mengoploskan Pertalite menjadi Pertamax. Karna di SBB terjadi penjualan Pertamax secara masif. Namun Pertalite mengalami kelangkaan yang sangat luar biasa, bahkan di SPBU mengalami kekosongan selama bertahun-tahun. (V374)