Foto : Geger,,, Warga Maumere Temukan Mayat Laki - Laki Terapung Di Laut
Maumere, Globaltimurnn.com - Warga di sekitar Perairan Teluk Maumere digegerkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang mengapung di laut pada Kamis (20/3) pagi. Korban diketahui bernama P. R (80), seorang petani asal Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka.
Penemuan tersebut pertama kali dilaporkan oleh seorang nelayan bernama Laurensius Susar (40), yang tengah mencari ikan di sekitar lokasi kejadian. Laurensius segera menghubungi rekannya, Emanuel Pati Weking (33), yang kemudian meneruskan informasi tersebut ke pihak kepolisian.
Mendapat laporan, tim gabungan dari Polsek Alok, Sat Polairud Polres Sikka, dan Tim Inafis Polres Sikka segera bergerak menuju lokasi untuk melakukan evakuasi.
Sekitar pukul 09.15 WITA, korban berhasil dievakuasi menggunakan kapal SIREDER milik Sat Polair Polres Sikka dan dibawa ke pesisir Pantai Pintar Asia untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban terakhir kali terlihat pada Rabu (19/3) sore, saat berpamitan kepada istrinya untuk pergi ke kebun guna memindahkan sapi. Namun, hingga malam hari, korban tak kunjung pulang.
Kapolres Sikka AKBP Muh. Muchson SH. S. I. K melalui kasie Humas Polres Sikka Iptu Yeremia Soludade, mengatakan Polsek Alok telah menerima laporan itu dan Upaya pencarian dilakukan oleh keluarga, tetapi tidak membuahkan hasil. Pada Kamis pagi, menantu korban, Vinsensius Sukasim Amarten, akhirnya menemukan korban sudahv dalam kondisi tak bernyawa di laut.
Yeremia tambahkan dari Hasil pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter jaga RSUD Tc. Hilers Maumere, dr. Shanty, tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Berdasarkan informasi dari pihak keluarga, korban diduga terseret arus laut saat berada di pesisir pantai. Faktor usia yang telah lanjut dan kondisi kesehatan yang sering mengalami lupa ingatan (pikun) diduga menjadi penyebab utama kejadian ini, "jelasnya.
Lanjut Yeremia, keluarga korban telah menerima kejadian ini sebagai musibah dan secara resmi menolak untuk dilakukan otopsi. Surat pernyataan penolakan telah ditandatangani oleh pihak keluarga di atas meterai. Setelah proses identifikasi dan administrasi selesai, jenazah korban dibawa ke rumah duka di Watuturan Wailiti, Kelurahan Hewuli, Kecamatan Alok Barat, untuk disemayamkan.
Yeremia harapkkan, Dengan adanya peristiwa ini, masyarakat lebih waspada terhadap keselamatan diri dan anggota keluarga, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan fisik dan mental akibat faktor usia. (YP-25)