BSIP Maluku Serahkan Bibit Inpago 13 Untuk Padi Gogo Pada Poktan Desa Hatusua - globaltimurnn.com
SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NUSANTARA NEWS.COM

News

Slide 2
Slide 3

Selasa, 11 Februari 2025

BSIP Maluku Serahkan Bibit Inpago 13 Untuk Padi Gogo Pada Poktan Desa Hatusua

Foto : BSIP Maluku Serahkan Bibit Inpago 13 Untuk Padi Gogo Pada Poktan Desa Hatusua

Hatusua
, Globaltimurnn.com - Dalam kesempatan acara temu lapangan yang bersamaan dengan kegiatan panen perdana bibit Inpari 16 dan Sintaru yang bertempat di area pertanian dusun Sidomulyo sebagai demplot ujicoba varietas baru dari BSIP (Badan Standarisasi Instrumen Pertanian) Maluku yang dipimpin oleh Pak Karyono. 


Bertepatan di lokasi yang sama diserahkan bibit varietas Inpago 13 yang merupakan bibit untuk Padi Gogo yang dapat dikembangkan pada area lahan2 kering  di Kabupaten Seram Bagian Barat, Secara simbolis BSIP memberikan bibit tersebut pada Tokoh Masyarakat Hatusua sebagai salah satu Kelompok Tani di Desa Hatusua yaitu Bapak Mansur Tuharea. 


Dalam kesempatan tanya jawab mantan sekda tersebut pun memberikan tanggapan atas rencana pengembangan kegiatan pertanian yang saat ini digaungkan oleh pemerintah pusat yaitu bagaimana dapat mengubah budaya masyarakat SBB yang biasanya menanam tanaman tahunan menjadi pengolahan lahan secara berkala dengan penanaman padi, jagung dan hortikultura. 


Hal ini pun menjadi tantangan untuk masyarakat Maluku terkait mengolah lahan berkala dan membuka lahan2 tidur. 


Menurut beliau kebutuhan petani lokal perlu mendapat perhatian berupa alat mesin pertanian (alsintan) dan pendampingan petani oleh PPL sehingga langkah pengembangan ini bisa optimal.


Area lahan pengembangan sudah tidak bisa disiapkan lahan pada area transmigrasi desa waimital/gemba dan waehatu harus ada area ekspansi lahan dengan membuka lahan baru di lahan2 tidur yg terdapat di desa lainnya seperti di desa Hatusua, desa-desa di kecamatan seram barat, Taniwel, huamual yang masih luas dan belum dikembangkan kegiatan pertanian berkala. 


Selain itu pun tampaknya serapan hasil panenan menjadi hal penting agar kerja keras petani menjadi terjawab dengan harga komoditas yang cukup baik. 


Seiring dengan hal tersebut tambah beliau secara kebijakan nasional sektor pertanian ini menjadi sektor penting dalam RPJMN/Astacita sehingga dalam penganggaran harus menjadi daftar wajib yang masuk dalam kelompok infrastruktur, pendidikan dan kesehatan saat ini menjadi prioritas dalam penganggaran, karena bagaimana pangan akan swasembada bila anggaran sektor pertanian tidak menjadi prioritas.


Berharap masukan dan diskusi yang sempat dilontarkan pada kegiatan ini yang juga dihadiri oleh Ibu Saadiyah Uluputi sebagai Komisi IV DPR RI menjadi catatan untuk diperjuangkan beliau dari sisi anggaran ditingkat pemerintah pusat. 


Kegiatan yang disiapkan oleh BSIP Maluku pun diharapkan dapat memberikan kemudahan pada petani di SBB terkait dengan varietas bibit yang telah terstandarisasi sehingga hasil optimal didapatkan oleh petani. (V374) 

Post Top Ad

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA KAMI, SEMOGA BERMANFAAT