Diduga Serobot Lahan Warga, Masyarakat Talaga Ancam Tegas Dua Perusahan Hentikan Aktifitas - globaltimurnn.com
SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NUSANTARA NEWS.COM

News

Minggu, 12 Januari 2025

Diduga Serobot Lahan Warga, Masyarakat Talaga Ancam Tegas Dua Perusahan Hentikan Aktifitas

Diduga Serobot Lahan Warga, Masyarakat Talaga Ancam Tegas Dua Perusahan Hentikan Aktifitas

Piru
, Globaltimurnn.com - Warga masyarakat Dusun Talaga, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat ancam Bertindak tegas kepada  PT. Manusela Prima Mining (Fersi Farida Ode Gawu) dan PT. Trihaya Delapan delapan Mineral yang beroperasi di gunung tinggi segera angkat kaki. 


Hal ini diketahui dari informasi yang berhasil dihimpun Media ini atas surat dari pemerintah Dusun Talaga, Desa Piru yang di tujukan kepada kedua perusahan tersebut atas keputusan bersama warga masyarakat setempat. 


Surat tersebut di tujukan kepada kedua perusahan itu, dengan ancaman segera angkat kaki secepatnya dan mengosongkan lokasi gunung tinggi. 


Hal ini di tuangkan dalam surat yang di keluarkan oleh Pemerintah dusun Talaga dengan poin - poin sebagai berikut :


1. Menghentikan segala aktifitas pertambangan di gunung tinggi dan mengosongkan wilayah tersebut sebab persoalan pelepasan hak seluas 4,389 hektar yang tertera di surat izin usaha pertambangan (SIUP) belum di selesaikan dengan masyarakat Dusun Talaga. 


2. PT. manusela Prima Mining dan PT. Trihaya Delapandelapan Mineral belum melakukan musyawarah ataupun sosialisasi terkait dengan analisis mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal) kepada masyarakat. 


3. Apabila pemberitahuan ini tidak diindahkan, maka dengan sangat menyesal kami masyarakat Dusun Talaga akan mengambil tindakan tegas. 


Kapolres SBB dan Dandim 1513/SBB diminta untuk bertindak serta melakukan langkah - langkah persuasif demi melindungi hak - hak masyarakat, serta untuk sementara segera menghentikan segala aktifitas apapun yang di lakukan oleh pihak kedua perusahan tersebut serta melindungi keselamatan masyarakat.


Akibat dari efek yang akan terjadi saat perusahan melakukan aktifitasnya, karena hal ini dinilai tidak sesuai prosedur serta diduga kuat ditunggangi oknum penguasa di SBB yang menganggap lahan tersebut adalah miliknya. (Tim)

Post Top Ad

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA KAMI, SEMOGA BERMANFAAT