
Foto : Kasih Pengikat yang Menguatkan Toleransi dan Persaudaraan
Ambon, Globaltimurnn.com – Sukacita Natal mulai terasa di seluruh penjuru Kota Ambon menjelang Perayaan Natal Yesus Kristus, 25 Desember 2025. Nuansa kebersamaan dan kehangatan itu tercermin dalam Perayaan Natal Keluarga Besar Kerukunan Keluarga Kawanua Maluku (K3M) yang berlangsung di Baileo Slamet Riyadi, Korem 151/Binaya.
Perayaan Natal yang digelar secara sederhana namun penuh makna ini menjadi momentum ungkapan syukur sekaligus ajang mempererat persaudaraan warga Kawanua di Kota Ambon dan sekitarnya. Minggu 14/12/2025
Hadir dalam perayaan tersebut Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa bersama Ketua TP-PKK Provinsi Maluku, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, Ketua PKK Kota Ambon, Pimpinan dan jajaran Kementerian Agama Provinsi Maluku, tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda-pemudi, serta tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena menyampaikan apresiasi dan rasa syukur atas penyelenggaraan Natal bersama tersebut, Ia menegaskan bahwa setiap momentum Natal yang melibatkan pemerintah memiliki arti penting dalam mempererat relasi antara pemerintah dan masyarakat.
Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, kita patut bersyukur karena oleh penyertaannya kita dapat berkumpul bersama dalam suasana penuh kasih, Momentum Natal seperti ini memperkuat persatuan dan kebersamaan antara pemerintah dan masyarakat, ujar Wali Kota.
Ia juga menyampaikan kebanggaan terhadap Keluarga Kalimantan Maluku (Kawanua) yang telah melahirkan pemimpin-pemimpin daerah. Menurutnya, keberagaman latar belakang harus menjadi kekuatan untuk membangun Ambon yang maju dan harmonis.
Perayaan Natal ini hendaknya menjadi jembatan yang menghubungkan, bukan tembok yang memisahkan. Mari terus saling menopang, saling mengasihi, dan bergandengan tangan membangun Ambon yang kita cintai bersama, tambahnya.
Sementara itu, Michael Timpal dalam laporan pelaksanaan kegiatan menyampaikan bahwa Natal merupakan momen iman yang sarat makna, bukan sekadar perayaan seremonial.
Tema Natal Kawanua tahun ini, Kasih Pengikat yang Kuat, mengajak seluruh umat untuk memaknai Natal sebagai panggilan untuk saling mengasihi, menghormati, dan menjaga toleransi antarumat beragama.
Ia menyoroti pentingnya toleransi sebagai fondasi terciptanya kondusivitas daerah. Menurutnya, toleransi yang terjaga akan berdampak positif pada stabilitas sosial, politik, hingga pertumbuhan ekonomi.
Dalam perayaan tersebut, keluarga Kawanua juga mengundang warga dari Desa Kaitetu, Maluku Tengah, yang beragama Muslim. Kehadiran mereka menjadi simbol nyata kerukunan dan toleransi yang telah lama hidup dalam masyarakat Maluku.
Mereka datang dari jauh dengan lima mobil sebagai wujud kebersamaan, Ini menunjukkan bahwa nilai toleransi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita sejak lama, ungkap Michael.
Ia juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap disinformasi dan hoaks di era digital. Michael mengajak masyarakat untuk selalu memeriksa kebenaran informasi sebelum mempercayai atau menyebarkannya, agar ruang publik tetap sehat dan kondusif.
Michael juga menjelaskan bahwa Natal Kawanua juga menjadi sarana konsolidasi warga Sulawesi Utara yang berdomisili di Ambon dan Pulau Ambon. Berdasarkan data yang dimiliki, warga Kawanua tersebar di sejumlah wilayah seperti Jasirah, Suli, Waai, dan Hatu.
Pada Natal ini kami berhasil menghadirkan sekitar 60 orang dari wilayah Maluku Tengah, Ini menjadi awal untuk konsolidasi yang lebih luas ke depan, jelasnya.
Ia menegaskan komitmen warga Kawanua untuk mendukung pemerintah dalam menjaga kondusivitas daerah, Salah satu bentuk nyatanya adalah mengundang saudara-saudara Muslim untuk hadir dalam perayaan Natal sebagai simbol persaudaraan sejati.
Ke depan, Kawanua berencana melanjutkan konsolidasi melalui kegiatan lintas iman, termasuk agenda halal bihalal yang direncanakan berlangsung di wilayah Jasirah.
“Kami ingin terus membantu pemerintah menjaga kerukunan, mendoakan pemimpin daerah, serta memastikan ruang publik diisi dengan informasi yang positif dan membangun,” tutup Michael.
Perayaan Natal Kawanua di Ambon malam itu menjadi bukti bahwa kasih, toleransi, dan persaudaraan tetap hidup dan terpelihara di Bumi Raja-Raja serta menjadi cahaya Natal yang menerangi keberagaman. (Za)



















