Tokoh Muda SBB Takluk dan Tunduk Pada Bupati Karena Kepentingan Semu - globaltimurnn.com
SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NUSANTARA NEWS.COM

News

Senin, 28 Juli 2025

Tokoh Muda SBB Takluk dan Tunduk Pada Bupati Karena Kepentingan Semu

Gerakan SBB Bersih : Prilaku Menjilat Ludah Sendiri.


Foto : Gerakan SBB Bersih : Prilaku Menjilat Ludah Sendiri.



SBB
, Globaltimurnn.com - Bagi sebagian orang, menjilat air ludah sendiri adalah kegiatan yang tabu, dianggap menjijikkan sekaligus memalukan. Mengapa demikian? Padahal kalau dipikir, yang dijilat itu adalah air ludah sendiri, bukan mencuri air ludah milik orang lain.


Berikut ulasan Prof. DR. Celeguk, MSc, PhD, BUUD, KUD, IUD, seorang pakar meludah terkenal, sekaligus pengamat politik dari universitas Saliva, negara bagian Slabber yang saya temui di Pusat Studi Menjilat Ludah. Menurut beliau; “Air ludah awalnya berupa air liur didalam mulut, Ketika dikeluarkan maka statusnya berubah menjadi air ludah. 


Bila sudah diludahkan kemudian dijilat lagi, maka menjadi kegiatan menjijikkan karena air ludah itu sudah kotor. Kalau sudah tahu menjijikkan tapi tetap ngeyel menjilatnya maka kegiatan itu menjadi memalukan”.


Masa pemerintahan Bupati Defenitif di Kabupaten Seram Bagian Barat yang baru seumur jagung, sudah bermunculan para kritikus yang menamakan diri tokoh muda SBB yang selalu menyampaikan pernyataan-penyataan kritik terhadap pemerintah seram bagian barat lewat media online, penyataan-pernyataan yang bersifat menyerang pribadi orang lain dan juga isu-isu fitnah yang menjadi bumbu dari pernyataan tokoh muda tersebut.


Pernyataan-pernyataan yang tertuang dalam pemberitaan membabi buta membuat gerah pemerintah bahkan kebakaran jenggot, namun bagi masyarakat ini merupakan berita menarik yang patut disimak.


Tetapi hal ini sangat disayangkan tidak berlangsung lama, karena tokoh muda SBB tersebut tidak mampu dapat berkomitmen dengan diri sendiri dan kepentingan masyarakat, ketika ditawarkan sesuatu yang menggiurkan oleh pemerintah daerah (Bupati SBB) lewat orang dekatnya maka sang kritikus (tokoh muda SBB) langsung mabuk sempoyongan oleh tawaran menggiurkan, tunduk dan takluk dibawah kaki sang penguasa ibarat "menyerah tanpa syarat". Ini sebuah fenomena politik yang disebut Fatamorgana Kepentingan.


Untuk menyikapi kondisi ini maka tanggapan Ketua Gerakan SBB Bersih Jacobis Heatubun alias Bobby via telpon seluler kepada media ini sore kemarin mengatakan bahwa" ini merupakan sebuah fenomena yang sudah ada sejak dulu kala dan sering ada di tengah kehidupan sosial kemasyarakatan jadi bukan merupakan hal baru bagi masyarakat. kata Bobby


Lanjut Bobby, ketika seseorang mengkritis kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat seharusnya orang tersebut harus tetap konsisten terhadap kritik atau pernyataannya bukan ketika kritik orang lalu dipikirannya kepentingan pribadi yang ujungnya harus diamankan untuk mendapatkan sesuatu dari pemerintah (Bupati) alias tutup mulut, maka orang tersebut dapat disebut Prilaku Menjilat Ludah Sendiri, artinya orang tersebut yang tadinya Meludahi Bupati dengan pemberitaan yang panas, kenapa tiba-tiba diam seribu bahasa karena telah mendapatkan sesuatu atau target untuk mendapatkan sesuatu telah terpenuhi sehingga kalimat Menjilat Ludah sendiri juga terpenuhi bagi dirinya. Tutup Boby (Yan) 

Post Top Ad

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA KAMI, SEMOGA BERMANFAAT