Foto : Wali Kota Ambon Aktifkan Kembali Tim Saber Pungli: Perang Terhadap Pungli di Sektor Publik
Ambon, Globaltimurnn.com - Pemerintah Kota Ambon kembali mengaktifkan Tim Saber Pungli untuk memberantas praktik pungutan liar (pungli) di berbagai sektor pelayanan publik, Wali Kota Ambon, Boedewin Wattimena, menegaskan komitmennya dalam memberantas pungli ini.
"Kita tidak main-main. Saber Pungli kita hidupkan kembali bukan untuk seremoni, tapi untuk bekerja. Tidak ada tempat untuk pungli di kota ini!" tegas Wattimena usai memimpin apel pagi di Balai Kota Ambon.
Tim Saber Pungli akan mengawasi seluruh sektor, termasuk pasar, perizinan, dan pelayanan publik lainnya, Kerja sama antara Pemkot Ambon, Polresta Pulau Ambon, dan Kejaksaan Negeri Ambon akan memperkuat pengawasan di lapangan. Wattimena memperingatkan,
"Kita ingin pelayanan publik di Ambon bersih dan transparan. Kalau masih ada yang coba-coba, siap-siap ditindak!"
Salah satu fokus utama adalah Pasar Mardika, yang sering menjadi sorotan karena parkir liar dan pedagang kaki lima yang berjualan di luar area pasar.
Wali Kota Wattimena menyayangkan hal ini, meskipun banyak tempat kosong di dalam pasar. "Di dalam pasar masih banyak tempat kosong. Tapi anehnya, pedagang tetap pilih berjualan di luar. Ini bukan soal fasilitas, tapi soal kesadaran," ujarnya dengan nada geram.
Pemerintah Kota telah menyediakan lapak resmi, namun banyak pedagang yang enggan menggunakannya.
Masalah parkir liar di malam hari juga menjadi perhatian. Wali Kota Wattimena menekankan pentingnya penertiban parkir liar untuk kelancaran lalu lintas, mengingat kepadatan jalan di siang dan sore hari. "Peraturan sudah ada sejak 2018, sekarang saatnya kita tegakkan!" tegasnya.
Selain masalah pungli dan penertiban, Wali Kota juga menyampaikan dukungan terhadap program Sekolah Rakyat, meskipun mengakui tantangan keterbatasan lahan di Kota Ambon. Ia juga menyatakan dukungan penuh terhadap program Koperasi Merah Putih.
Terakhir, Wali Kota mengapresiasi pemeriksaan kesehatan gratis oleh RS Siloam untuk deteksi dini kanker payudara, namun menyayangkan rendahnya minat masyarakat. Ia berharap masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan dan memanfaatkan fasilitas kesehatan gratis yang tersedia. (Tasya)