Foto : Dirjen Bimas Kristen : Ambon Telah Hidupkan Nilai Moderasi dan Kurikulum Cinta Lewat Harmoni Pendidikan
Ambon, Globaltimurnn.com - Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Kristen Kementerian Agama RI, Dr. Jeane Marie Tulung, S.Th., M.Pd., memuji suasana kebersamaan dan keharmonisan antar umat beragama yang hidup nyata di Kota Ambon, Hal itu di sampaikan dalam sambutannya pada kegiatan bersama SMA Al-Hilal dan SMA Kristen Rehoboth Ambon, Sabtu (19/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Dirjen Jeane menyampaikan rasa kagumnya atas semangat toleransi, perdamaian, dan cinta kasih yang di tunjukkan para siswa dari dua sekolah lintas agama itu.
Saya tidak perlu banyak bicara tentang moderasi beragama atau tentang kurikulum cinta, karena semua itu sudah nyata dan hidup di hadapan kita hari ini,” ujarnya penuh haru.
Ia menilai, apa yang di lakukan dunia pendidikan di Maluku, khususnya di Ambon, telah menjadi contoh nyata implementasi program prioritas Kementerian Agama, seperti penguatan kurikulum cinta, pendidikan unggul, dan ekoteologi.
Sejak pagi, Dirjen Jeane menghadiri sejumlah agenda penting di Ambon mulai dari pencanangan Sekolah Damai di SD Kristen 1 dan 2 Hunut, pembukaan Sidang Sinode GPM ke 39, hingga kegiatan lintas sekolah Al-Hilal dan Rehoboth.
Ketiga kegiatan hari ini membuat saya kagum dan bangga, Semua yang saya saksikan sejak pagi menunjukkan bahwa Ambon benar benar hidup dalam semangat kasih, persaudaraan, dan damai,” ungkapnya.
Jeane juga mengaku terkesan dengan kekayaan budaya dan musikalitas masyarakat Ambon yang tampak dalam ibadah pembukaan Sidang Sinode GPM.
"Saya sampai berbisik kepada Pak Gubernur, Luar biasa, semua lagu ini ciptaan orang Ambon. Beliau bilang, ‘Bu, di semua jemaat seperti ini. Saya sungguh kagum,” ucapnya sambil tersenyum.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa masyarakat Maluku telah memberikan pelajaran penting tentang arti kerukunan dan kebersamaan.
Saya datang ke Ambon bukan untuk mengajar, tapi untuk belajar tentang keharmonisan, kebersamaan, dan persaudaraan yang dijahit begitu indah di tanah ini,” tutur Jeane.
Dalam sambutannya, ia juga menyinggung pentingnya menanamkan nilai kasih sejak dini melalui pendidikan.
Kalau di Kristen kita di ajarkan : kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, Semua agama mengajarkan cinta dan kedamaian. Maka, jangan lihat perbedaan, tapi mari saling mengasihi dan bergandengan tangan sebagai saudara,” pesannya.
Dirjen Jeane turut mengapresiasi Dinas Pendidikan dan seluruh pihak yang mendukung deklarasi ‘Sekolah Gandum’, yang menjadi simbol penanaman nilai moderasi beragama di lingkungan sekolah.
Ungkapan ‘Ale rasa, beta rasa; potong di kuku, rasa di daging’ itu luar biasa. Artinya kita satu rasa, satu hati. Kalau satu disakiti, semua ikut merasakan. Inilah nilai luhur yang perlu terus dijaga,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Jeane menegaskan akan membawa kabar baik dari Ambon kepada pimpinan Kementerian Agama RI.
Saya akan sampaikan kepada Dirjen Pendidikan Islam dan juga Pak Menteri Agama, bahwa program program unggulan tentang kurikulum cinta dan moderasi beragama sudah hidup di Ambon, Mereka harus datang dan belajar dari sini,” pungkasnya.
Dengan penuh semangat, Jeane berharap pengalaman harmonis yang terjalin di Ambon dapat menjadi inspirasi nasional dalam membangun Indonesia yang rukun, damai, dan penuh kasih.
Kegiatan tersebut di tutup dan di tandai melakukan Tanda tangan Batu Prasasti, untuk menutup Kegiatan Tersebut. (Za)