Miris,,,80 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Ahiolo Tidak Tersentuh Akses Jalan Dan Kesehatan - globaltimurnn.com
SELAMAT DATANG DI MEDIA ONLINE GLOBAL TIMUR NUSANTARA NEWS.COM

News

Rabu, 08 Oktober 2025

Miris,,,80 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Ahiolo Tidak Tersentuh Akses Jalan Dan Kesehatan

Foto : Miris,,,80 Tahun Indonesia Merdeka, Warga Ahiolo Tidak Tersentuh Akses Jalan Dan Kesehatan

SBB
, Globaltimurnn.com - Sangat disayangkan 80 tahun Indonesia merdeka, warga masyarakat Desa Ahiolo dan sejumlah Desa di Kecamatan Elpaputih tidak pernah rasakan kemerdekaan, terus terjajah oleh akses jalan yang begitu menyakitkan serta fasilitas kesehatan yang tidak pernah ada. 


Kemarin sekitar pukul 14 : 00 Wit, satu warga masyarakat Desa Ahiolo terpaksa ditandu menggunakan kain sarung, beralaskan bambu, di pukul oleh sejumlah masyarakat Desa Ahiolo turun gunung melewati semak belukar dengan menumpangi rakit bambu sebagai salah satu alat transportasi menuju jalan raya, guna mencari bantuan kesehatan. 


Hal ini terlihat jelas dari vidio yang beredar sejak kemarin, vidio berdurasi kurang lebih mencapai hampir dua menit itu, mempertontonkan masyarakat Desa Ahiolo sedang menandu seorang ibu yang sedang sakit keras dengan dipikul menggunakan kain sarung dan bambu. 


Warga masyarakat Desa Ahiolo yang di temui oleh salah satu awak media kemarin Krismon Watimole menyatakan" Masyarakat Desa Ahiolo merasa sangat sedih pada pemimpin bangsa di Negera Indonesia baik pemerintah Kabupaten, Provinsi sampai pusat. Ujar Watimole


Dikatakannya" Selama 80 tahun Indonesia merdeka kami tidak pernah merasakan kemerdekaan itu, para pemimpin selalu duduk di kursi empuk, namun kami hanya beralaskan kain sarung ditandu mencari bantuan kesehatan, berjalanan menelusuri semak belukar, menumpangi rakit bambu menelusuri aliran air sungai yang begitu deras guna mencapai jalan raya, demi mencari bantuan kesehatan. Sebut Watimole


Watimole berharap, kejadian yang sama, sudah berulangkali selama 80 tahun ini, bisa menjadi perhatian pemerintah daerah, provinsi dan pusat, kami ini masyarakat Negara Indonesia, bukan binatang yang di biarkan begitu saja, kami punya kepala Desa dan punya pajak ke negara lalu Dimanakah negara bagi kami ? Tanya Watimole heran


Selain itu, di lokasi yang sama, Ibu Asnat Letekay yang juga sebagai warga masyarakat Desa Ahiolo meminta dengan sangat kepada pemerintah Kabupaten, Provinsi dan pemerintah pusat bisa melirik kami masyarakat pegunungan di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Serang Bagian Barat, yang selama 80 tahun pihak Desa kami terus memberikan pajak Desa ke Negara, namun kami terisolasi selama 80 tahun Indonesia merdeka. Tegasnya


Kami dianaktirikan oleh negara kami sendiri, kami dijajah oleh pemerintah kami sendiri, kami tidak dihiraukan oleh pemerintah kami sendiri, kesengsaraan kami selama 80 tahun Indonesia merdeka, tidak sedikit pun dirasakan dan di lihat oleh pemerintah dan negara Indonesia. Ucap Letekay


Dirinya berharap penuh, pihak pemerintah jangan menutup mata, jangan menutup telinganya melihat dan mendengar jeritan kami selama 80 tahun menderita di atas jalan yang penuh semak belukar, tanpa aspal, dan tanpa jalan, kami harus turun gunung menggunakan satu - satunya jalur sungai sebagai jalan alternatif dengan menggunakan rakit bambu. Sebutnya


Bukan saja jalan yang kami tak punya, kesehatan pun kami tak punya, setiap orang sakit sampai orang melahirkan pun harus kami tandu dengan kain sarung dan bambu, berkilo meter, sampai mengagumi sungai yang mengalir dengan deras hanya untuk mencapai jalan raya utama guna mencari bantuan kesehatan, jika kondisi jalan kian parah, maka kadang warga yang kami tandu terpaksa menghembuskan nafas dalam perjalanan. Tuturnya tegas (V374) 


Post Top Ad

TERIMA KASIH TELAH MENGUNJUNGI MEDIA KAMI, SEMOGA BERMANFAAT