Foto : Dialog Pemuda LIRA Maluku Bahas Bahaya Narkoba di Kalangan Milenial : Pemerintah Kota Ambon Dukung Gerakan Sadar Narkoba
Ambon, Globaltimurnn.com - Pemuda LIRA Provinsi Maluku (Lumbung Informasi Rakyat) menggelar kegiatan Dialog Pemberantasan Narkoba di Kalangan Kaum Muda, Kegiatan ini menghadirkan ratusan peserta, termasuk para ketua OSIS SMA dan SMP se Kota Ambon, dengan tujuan meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba yang kian mengkhawatirkan.
Sabtu, (11/10/2025). Ballroom Lantai 4 Hotel Grand Avira, Wali Kota Ambon Bodewin Wattimena, yang di wakili oleh Kepala Badan Kesbangpol Kota Ambon Oldrin Parinussa, SE. membuka kegiatan tersebut sekaligus menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemuda LIRA.
Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa tema yang di angkat sangat relevan, karena menyentuh isu besar yang menjadi perhatian bersama yaitu ancaman narkoba di kalangan generasi muda.
Narkoba bukan hanya persoalan hukum, tetapi juga persoalan kemanusiaan, Zat berbahaya ini merusak tubuh, menghancurkan pikiran, dan menumpulkan moral generasi penerus bangsa.
Menurutnya, generasi muda harus menjadi penggerak pembangunan, bukan korban penyalahgunaan narkoba, Ia pun mengajak seluruh peserta menjadikan kegiatan ini sebagai momentum refleksi dan perubahan menuju gaya hidup sehat, produktif, dan bebas narkoba.
Di katakannya, Pemerintah Kota Ambon, berkomitmen mendukung seluruh gerakan positif masyarakat, terutama dari kalangan pemuda, dalam upaya mencegah penyalahgunaan narkoba, dan di harapkan kegiatan seperti ini dapat menumbuhkan gerakan sadar narkoba dari, oleh, dan untuk kaum milenial.
Di kesempatan yang sama Ketua Pemuda LIRA Provinsi Maluku juga menegaskan pentingnya peran generasi muda sebagai garda terdepan dalam pemberantasan narkoba.
“Kami ingin mengajak seluruh anak muda Ambon untuk bersama sama menciptakan lingkungan yang aman, sehat, dan bebas narkoba, Kegiatan ini menjadi wadah refleksi agar kesadaran itu tumbuh sejak dini di rumah, sekolah, hingga lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Harapannya, agar kedepan kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut melalui sosialisasi dan edukasi yang konsisten, sehingga kesadaran kolektif dalam melawan narkoba semakin kuat di kalangan remaja Kota Ambon, ungkap Ketua Pemuda LIRA.
Dalam dialog tersebut, dua narasumber utama hadir memberikan materi penting, yakni Kepala Dinas Sosial Kota Ambon, drg. Mendy Pelapessy, M.Kes, dan Koordinator Bidang Pencegahan BNNP Maluku, Risky Pratama Masuku, SH.
Dalam paparannya, drg. Mendy Pelapessy menjelaskan bahwa generasi milenial berusia 15/30 tahun merupakan kelompok paling rentan terhadap penyalahgunaan narkoba.
Berdasarkan data BNN tahun 2023, terdapat 3,3 juta pengguna narkoba di Indonesia, dengan tren tertinggi pada kelompok usia muda.
Untuk Kota Ambon sendiri, tercatat 1.049 kasus narkoba dengan 174 tersangka pada tahun 2023, meningkat dibanding tahun sebelumnya, Ini bukti bahwa kaum muda masih menjadi kelompok paling berisiko,” jelas Mendy.
Ia menambahkan, faktor lingkungan, tekanan ekonomi, pengangguran, dan kurangnya kegiatan positif menjadi penyebab utama remaja mudah terjerumus. Karena itu, edukasi dini, keterlibatan keluarga, serta kegiatan positif seperti seni, olahraga, dan musik harus terus di kembangkan.
Ambon sebagai City of Music punya potensi besar untuk menyalurkan kreativitas anak muda. Kembangkan bakat, hindari narkoba,” pesannya.
Sementara itu, Risky Pratama Masuku, SH dari BNNP Maluku menjelaskan bahaya narkoba suntik dan narkoba sintetis yang kini mulai marak di kalangan pelajar.
Ia menjelaskan, penggunaan jarum suntik bersama dapat menularkan penyakit menular seperti HIV/AIDS dan Hepatitis.
Secara mental, pengguna narkoba berisiko mengalami depresi, gangguan tidur, psikosis, hingga tindakan bunuh diri, Dari sisi sosial dan ekonomi, mereka rentan terjerat pinjaman online hingga kehilangan masa depan.
Yang lebih berbahaya, kini muncul tren baru seperti tembakau sintetis, hobbits, hingga mabuk bensin, "Bahkan liquid vape sintetis yang mengandung zat berbahaya sudah mulai beredar di kalangan remaja Ambon, ungkap Risky."
Ia mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap fenomena ini dan tidak menyepelekan tanda tanda perilaku aneh di lingkungan sekitar, yang bisa jadi disebabkan oleh penggunaan zat berbahaya, ungkap Risky.
Kegiatan dialog ini di tutup dengan ajakan bersama untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor pemerintah, LSM, akademisi, organisasi kepemudaan, dan media dalam membangun Ambon yang bebas dari narkoba.
Di kesempatan yang sama juga, ungkap kadis sosial drg, mendy pelapessy, M.Kes. menjelaskan kepada awak media saat di wawancarai sehabis kegiatan, "Menurut nya Membangun kota ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi tanggung jawab kita semua."
Ia menambahkan, Dinas Sosial berharap adanya rumah singgah di Kota Ambon yang dapat menampung anak anak korban penyalahgunaan narkoba agar mendapat pembinaan dan pelatihan, bukan hanya hukuman.
“Kami siap mendukung kegiatan LSM seperti LIRA dalam memberikan edukasi kepada generasi muda, Peran media juga sangat penting untuk memperluas edukasi dan kesadaran masyarakat,” pungkasnya.
Kegiatan Dialog Pemberantasan Narkoba di Kalangan Kaum Muda ini menjadi langkah konkret dalam membangun kesadaran generasi milenial Ambon agar menjauhi narkoba dan mengisi masa muda dengan kegiatan positif.
Dengan kolaborasi semua pihak, cita cita menuju Ambon Sehat, Kreatif, dan Bebas Narkoba bukanlah hal yang mustahil. (Za)