Foto : Sekolah Garuda Transformasi Siwalima Wujud Nyata Arah Baru Pendidikan Nasional
Ambon, Globaltimurnn.com — Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) Meutya Hafid mengapresiasi langkah SMA Siwalima Ambon yang resmi bertransformasi menjadi Sekolah Garuda Transformasi, salah satu dari 12 sekolah Garuda di seluruh Indonesia.
Dalam kunjungan perdananya ke SMA Siwalima, Meutya menyampaikan bahwa program Sekolah Garuda merupakan inisiatif langsung Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari agenda besar transformasi pendidikan nasional.
Program Sekolah Garuda ini adalah inisiasi langsung dari Bapak Presiden Prabowo, Kami sangat senang karena pada hari ini sudah bisa terwujud, dan saya bangga bisa menyaksikan langsung pelaksanaannya, khususnya di Ambon, wilayah timur Indonesia yang luar biasa,” ujar Meutya Hafid.
Menurut Meutya, keberadaan Sekolah Garuda Transformasi di Ambon menegaskan komitmen pemerintah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang setara bagi seluruh anak bangsa, termasuk di kawasan timur Indonesia.
Kita ingin menciptakan lebih banyak anak anak unggul, SDM unggul yang kelak dapat mengakses universitas universitas terbaik di dunia, Semua harus punya kesempatan yang sama, dan timur Indonesia harus selalu di perhatikan,” tegasnya.
Ia menambahkan, SMA Siwalima yang memiliki sejarah panjang di nilai layak menjadi bagian dari program ini karena tak hanya berorientasi pada kecerdasan akademik, tetapi juga pada pembentukan karakter.
Tidak ada pemimpin yang cukup hanya pintar saja tanpa karakter, Karena itu, Pak Presiden menitipkan agar Sekolah Garuda tidak hanya fokus pada akademik, tapi juga pembentukan karakter dan semangat kebangsaan,” tutur Meutya.
Lebih lanjut, Meutya menyoroti bahwa menurut data Human Index, baru 54 persen potensi anak Indonesia yang tergali secara optimal.
Melalui perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru, dan penyediaan fasilitas pendidikan yang memadai, di harapkan potensi anak anak Indonesia dapat berkembang hingga maksimal.
Kita punya potensi 100 persen, tapi baru terbuka 54 persen, Dengan perbaikan kurikulum dan fasilitas, kita ingin membuka potensi itu secara penuh,” jelasnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap program ini, Kementerian Komunikasi dan Digitalisasi akan memastikan aspek komunikasi publik dan digitalisasi pendidikan berjalan searah dengan visi nasional.
Komdigi mendukung agar komunikasi program ini berjalan baik dan di pahami masyarakat, Yang paling utama, kami senang karena fokusnya juga pada STEM (Sains, Teknologi, Engineering, dan Matematika).
Katanya, "Dengan fokus pada STEM, kita bisa membangun talenta digital dan mempercepat transformasi digital di tanah air."
Ia menegaskan, program ini menjadi sinergi antara transformasi pendidikan dan transformasi digital, dua pilar penting dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih maju.
Bagi kami, program ini membawa dua manfaat besar transformasi pendidikan dan sekaligus transformasi digital nasional. (Za)