
Foto : Festival Budaya Maluku 2025 Guncang Dunia Dengan Irama dan Warna
Ambon, Globaltimurnn.com - Gemuruh tifa kembali bergema, menandai perayaan akbar Festival Budaya Daerah Maluku 2025 yang sukses membius ribuan pasang mata. Ambon, yang kian mengukuhkan diri sebagai Kota Musik Dunia, sekali lagi membuktikan bahwa denyut nadi kebudayaan Maluku berdetak paling kencang di kota ini.
Bertempat di Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XX Maluku, festival yang digelar bukan sekadar tontonan, melainkan sebuah perjalanan lintas generasi yang menghidupkan kembali tradisi dan seni Maluku yang kaya. Sabtu 13/12/2025
Sorak sorai penonton pecah saat 17 sanggar seni terbaik dari Ambon dan Maluku Tengah unjuk gigi. Setiap gerakan tari, setiap nada musik, dan setiap detail busana adat menceritakan kisah tentang identitas Maluku yang unik dan mempesona.
Sanggar Baikole dari Amahei, Maluku Tengah, menjadi salah satu bintang yang paling bersinar, membuktikan bahwa semangat kebudayaan Maluku tidak mengenal batas wilayah.
Wakil Walikota Ambon, Elly Toisuta, membuka festival dengan pukulan tifa yang penuh semangat. Dalam pidatonya, beliau menekankan pentingnya festival ini sebagai wadah ekspresi budaya dan dukungan nyata bagi Ambon sebagai Kota Musik Dunia UNESCO.
Ambon adalah panggung bagi keberagaman. Melalui festival ini, kita merayakan harmoni antara tradisi dan modernitas, ujarnya.
Stenli Reigen Loupatty, S.Pd, Kepala Sub Bagian Umum BPK Wilayah XX Maluku, menambahkan bahwa festival ini adalah langkah, awal untuk memperkenalkan kekayaan budaya Maluku ke mata dunia.
Ambon adalah pintu gerbang Maluku. Dari sini, keindahan Kei, Banda, Saparua, dan pulau lainnya terpancar, katanya.
BPK Wilayah XX Maluku juga tengah berupaya menjadikan tahuri sebagai Warisan Budaya Dunia UNESCO, sebuah inisiatif yang mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota Ambon.
Festival ini bukan hanya tentang seni pertunjukan, tetapi juga tentang kolaborasi. Pemerintah, lembaga kebudayaan, dan masyarakat bersatu padu untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya Maluku.
Wakil Walikota Ambon menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama para generasi muda yang semakin menunjukkan kecintaan pada seni dan budaya daerah.
Di era digital ini, sanggar seni adalah oase bagi kreativitas anak muda. Kami berharap festival ini dapat terus menginspirasi dan memotivasi mereka untuk berkarya, tuturnya.
Festival Budaya Daerah Maluku 2025 telah usai, namun gaungnya akan terus terasa. Ambon telah membuktikan diri sebagai Baileo, rumah bersama bagi seluruh insan seni dan budaya Maluku, serta duta budaya Indonesia di kancah internasional. (Za)

